14. فَذُوقُوا۟ بِمَا نَسِيتُمْ لِقَآءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَآ إِنَّا نَسِينَٰكُمْ ۖ وَذُوقُوا۟ عَذَابَ ٱلْخُلْدِ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
fa żụqụ bimā nasītum liqā`a yaumikum hāżā, innā nasīnākum wa żụqụ ‘ażābal-khuldi bimā kuntum ta’malụn
14. Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini. Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.
Tafsir :
Setelah Allah gambarkan bagaimana kondisi orang-orang kafir ketika bertemu Allah ﷻ kelak di hari kiamat, yang mana mereka dalam kondisi hina, rendah, dipermalukan, menyesal yang tiada guna, maka pada ayat ini Allah ﷻ menjelaskan bagaimana sikap Allah ﷻ terhadap mereka. Allah ﷻ katakan kepada mereka “rasakanlah azab akibat kalian meninggalkan beriman kepada hari pertemuan kalian dengan Allah ﷻ. Kami pun meninggalkan kalian. Rasakanlah azab yang abadi akibat perbuatan kalian”.
Yang dimaksud dengan النِّسْيَانُ dalam firman Allah نَسِيتُمْ bukanlah maknanya الذُّهُوْلُ (lupa/tidak sadar) karena jika mereka lupa maka mereka akan mendapat udzur. Akan tetapi النِّسْيَانُ di sini maksudnya adalah التّرْكُ (meninggalkan), yaitu meninggalkan dan tidak mau beriman kepada hati kebangkitan, hari pertemuan mereka dengan Allah([1]).
Firman Allah ﷻ,
فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا
“Maka rasailah olehmu (siksa ini), disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini”
Di sini Allah ﷻ menggunakan kata ذَوْقٌ yang artinya adalah rasa. Allah pilih kata ذَوْقٌ untuk menggambarkan bahwa azab yang mereka hadapi adalah azab yang benar-benar pedih, dan azab tersebut mengenai sekujur tubuh mereka. Allah ﷻ berikan azab seperti itu kepada mereka karena pada saat di dunia dahulu mereka meninggalkan syariat Allah ﷻ dan meninggalkan beriman kepada Allah, maka di akhirat Allah juga meninggalkan mereka terbakar dalam azab yang pedih. Ini adalah الجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ العَمَلِ “balasan sesuai dengan perbuatan”.
Firman Allah ﷻ,
وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.”
Seandainya azab ada ujungnya, maka sepedih dan seberat apa pun azab perkaranya lebih ringan. Akan tetapi ternyata pada ayat ini Allah ﷻ sebutkan bahwa azab yang mereka rasakan adalah azab yang abadi dan tidak berujung. Ini menunjukkan betapa pedihnya kondisi mereka. Apa yang mereka rasakan semua itu akibat dari perbuatan mereka sendiri.
Ini menunjukan bahwa orang-orang kafir di siksa di neraka denga siksaan fisik dan juga dengan siksaan batin, yaitu dimana ketika mereka diejek dan dikata-katain maka azab yang mereka rasakan semakin pedih. Dalam ayat ini dikatakan kepada mereka “….rasakanlah azab…”, dan juga “…kalian meninggalkan iman maka kalian juga ditinggalkan dalam azab…”
_________________
Footnote :