30. يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ ٱمْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ
yauma naqụlu lijahannama halimtala`ti wa taqụlu hal mim mazīd
30. (Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam: “Apakah kamu sudah penuh?” Dia menjawab: “Masih ada tambahan?”
Tafsir :
Kata ‘Kami’ dalam ayat ini maksudnya adalah Allah Subhanahu wa ta’ala([1]). Allah bertanya kepada neraka tentang apakah neraka telah penuh, karena neraka masih meminta untuk terus diisi. Ini adalah dalil bahwasanya neraka itu sangat luas([2]). Akan tetapi dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يُلْقَى فِي النَّارِ وَتَقُولُ: هَلْ مِنْ مَزِيدٍ، حَتَّى يَضَعَ قَدَمَهُ، فَتَقُولُ قَطْ قَطْ
“Orang-orang dilemparkan ke neraka hingga neraka itu berkata; ‘Apakah ada tambahan lagi?’ Maka Allah meletakkan kaki-Nya, dan neraka itu berkata; ‘Cukup, cukup’.”([3])
Ketika Allah Subhanahu wa ta’ala meletakkan kaki-Nya di neraka Jahannam, maka berhentilah neraka meminta tambahan untuk dimasukkan ke dalam neraka. Dan para ulama merajihkan pendapat bahwa benar terjadi dialog antara Allah Subhanahu wa ta’ala dan neraka.
_______________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Al-Qurthubiy 17/18