9. وَنَزَّلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً مُّبَٰرَكًا فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ جَنَّٰتٍ وَحَبَّ ٱلْحَصِيدِ
wa nazzalnā minas-samā`i mā`am mubārakan fa ambatnā bihī jannātiw wa ḥabbal-ḥaṣīd
9. Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.
Tafsir :
Ayat ini menjadi awal mula dalil ketiga yang Allah Subhanahu wa ta’ala sebutkan sebagai bantahan terhadap anggapan orang-orang musyrikin, yaitu bahwasanya Allah Subhanahu wa ta’ala mampu membangkitkan mereka.
Allah Subhanahu wa ta’ala membawakan dalil ketiga bahwa Allah menurunkan air dari langit yang berkah, kemudian dijadikan air tersebut menumbuhkan tumbuhan dan pohon-pohon yang mereka bisa panen hasilnya. Di sini para ulama menyebutkan bahwa sesungguhnya orang yang bercocok tanam harusnya mereka lebih mudah untuk beriman daripada orang yang tidak bercocok tanam. Karena mereka bisa melihat bagaimana keagungan Allah Subhanahu wa ta’ala, dimana mereka tidak memiliki campur tangan dalam proses tumbuhnya biji tersebut, akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala mampu menumbuhkannya hanya dengan air([1]). Maka seharusnya orang yang bercocok tanam itu lebih beriman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala karena mereka melihat keagungan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam ciptaan-ciptaan-Nya.
_________________
Footnote :