8. تَبْصِرَةً وَذِكْرَىٰ لِكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيبٍ
tabṣirataw wa żikrā likulli ‘abdim munīb
8. untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).
Tafsir :
Kata تَبْصِرَةً berasal dari kata تَبصِيْر yang artinya menjadikan seseorang memiliki ilmu, atau dengan kata lain dari kejahilan menjadi punya ilmu. Oleh karenanya makna تَبْصِرَةً adalah مُبْصِيْر yang artinya adalah menjadikan orang memiliki ilmu. Adapun kata ذِكْرَى maknanya adalah تَذْكِيْر yaitu mengingatkan, sehingga orang yang sebelumnya lupa menjadi ingat kembali. Dari sini kita tahu bahwa dalam ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala menjelaskan dua fungsi orang-orang yang melihat ke langit dan bumi; fungsi pertama adalah agar yang tidak tahu menjadi tahu akan keagungan Allah Subhanahu wa ta’ala, fungsi kedua adalah yang sudah tahu menjadi ingat kembali akan keagungan Allah Subhanahu wa ta’ala([1]). Akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala menegaskan bahwa yang bisa mendapatkan dua fungsi tersebut hanyalah hamba-Nya yang selalu kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Tidak semua orang bisa mengambil faedah dari tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa ta’ala. Lihatlah betapa banyak Ahli Fisika, mereka membuka rahasia-rahasia tentang alam semesta namun tidak menjadikan mereka beriman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, bahkan malah menjadikan mereka Ateis. Demikian pula orang-orang Nasrani, jika mereka tahu tentang keagungan Tuhan, mengapa mereka harus menyembah Nabi? Harusnya mereka menjadi bertauhid kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Oleh karenanya dua fungsi ini tidak terbuka bagi semua hamba, akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala mempersyaratkan bahwa yang bisa mendapatkannya hanyalah hamba-hamba yang senantiasa kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
_______________
Footnote :