53. أَتَوَاصَوْا۟ بِهِۦ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ
a tawāṣau bih, bal hum qaumun ṭāgụn
53. Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.
Tafsir :
Apakah antara satu kaum dengan kaum yang lainnya saling berwasiat? Jawabannya tentu tidak. Kaum Nabi Nuh tidak pernah berwasiat kepada kaum Nabi ‘Ad. Begitu juga dengan kaum ‘Ad, mereka tidak pernah berwasiat kepada kaum Tsamud. Demikian seterusnya, kaum Nabi Musa tidak ada yang berwasiat kepada kaum Nabi Muhammad, karena antara kaum-kaum tersebut tidak saling bertemu.
Akan tetapi, kenapa gelar yang disematkan kepada mereka bisa sama? Jawabannya adalah,
بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ
“Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.”
Yang membuat mereka sama adalah jiwa-jiwa mereka yang buruk dan melampaui batas. Sehingga output-pun sama. Begitu juga dengan Iblis yang menggoda mereka. Iblis yang ada di zaman Nabi Nuh adalah iblis yang menggoda Abu Jahl bersama kawan-kawannya. Oleh karenanya, syubhatnya pun sama, outputnya juga sama.([1])
_________________
Footnote :