54. فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَآ أَنتَ بِمَلُومٍ
fa tawalla ‘an-hum fa mā anta bimalụm
54. Maka berpalinglah kamu dari mereka dan kamu sekali-kali tidak tercela.
Tafsir :
Maksudnya adalah seakan-akan Allah berfirman ‘janganlah engkau pedulikan kata-kata mereka yang mengatakan bahwa engkau orang gila ataupun penyihir’. Artinya adalah hiburan dari Allah agar Nabi Muhammad tidak mempedulikan apa yang mereka katakan kepada beliau. Karena beliau sangat sedih ketika mereka tidak mau beriman.
وَلا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ
“Dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka.” (QS. An-Naml: 70)
Diantara hal yang membuat beliau bersedih adalah karena beliau dikatakan sebagai orang gila. Maka dari itu, Allah menyebutkannya ejekan sebagai bentuk gangguan. Allah berfirman,
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذىً كَثِيراً وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.” (QS. Ali Imran: 186)
Artinya kaum muslimin akan mendengar gangguan yang banyak.
Tentu Nabi terganggu, sedih dan sakit ketika dikatakan sebagai orang gila ataupun penyihir. Bahkan Allah berfirman,
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِما يَقُولُونَ
“Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan.” (QS. Al-Hijr: 97)
Nabi terganggu, akan tetapi Allah memerintahkan kepada beliau agar bersabar. Allah berfirman,
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ
“Maka berpalinglah engkau dari mereka.”
Allah memerintahkan agar Nabi berpaling dari mereka dan tidak menanggapi tuduhan-tuduhan dari mereka. Beliau diperintahkan agar tidak berlarut di dalam kesedihan, tidak mempedulikan apa yang mereka katakan. Bukan berarti karena sebab tuduhan-tuduhan tersebut lantas berhenti berdakwah. Akan tetapi terus melanjutkan dakwah kepada mereka dengan tidak mempedulikan apa yang mereka tuduhkan.([1])
Hal ini menunjukkan teladan dari Nabi. Jika seseorang diberikan cobaan atau dituduh dengan bermacam gangguan, hendaknya dia bersabar. Misalnya dikatakan cingkrang, wahabi, teroris, radikal. Maka, hendaknya kita bersabar, karena yang terpenting apa yang dituduhkan kepada kita tidaklah demikian.
Dan jika seseorang adalah pendakwah, maka hendaknya dia tidak mempedulikan perkataan mereka dan tetap untuk terus melanjutkan berdakwah dan menyampaikan kebenaran. Sungguh, jika kita -para dai- hanya dikata-katain dengan ejekan demikian maka sesungguhnya Rasulullah telah dituduhkan dengan yang lebih parah dari pada yang dikatakan kepada kita.
فَمَا أَنْتَ بِمَلُومٍ
“Dan engkau sama sekali tidak tercela.”
Ini merupakan diantara metode dalam bahasa arab. Artinya adalah bahwa ‘Tidak ada celaan pada dirimu dan apabila engkau berpaling dari mereka wahai Muhammad, engkau sama sekali tidak tercela’. Maka jangan sibukkan dirimu dengan tuduhan-tuduhan mereka dan teruskanlah dakwahmu.’([2])
__________________
Footnote :