45. فَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ مِن قِيَامٍ وَمَا كَانُوا۟ مُنتَصِرِينَ
fa mastaṭā’ụ ming qiyāmiw wa mā kānụ muntaṣirīn
45. Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun dan tidak pula mendapat pertolongan.
Tafsir :
Tatkala mereka melihat halilintar akan turun kepada mereka dengan diiringi suara yang keras, lalu guntur yang sangat dahsyat turun kepada mereka, mereka tidak bisa melawan itu semua. Mereka hanya pasrah dengan azab tersebut dan tidak ada seorangpun yang mampu menolong mereka. Itulah kondisi kaum Tsamud tatkala azab turun kepada mereka.([1])
Para ulama mengatakan bahwa Allah menggandengkan kaum Nabi Luth dengan kaum Nabi Musa, karena azab yang ditimpakan kepada mereka merupakan azab yang berkaitan dengan dunia. Kaum Nabi Luth diazab dengan diangkat kampungnya lalu dijatuhkan, kemudian menjadi dihancurkan. Sedangkan kaum Nabi Musa ditenggelamkan di laut, termasuk diantaranya adalah Fir’aun. Adapun kaum Tsamud dan kaum ‘Ad diazab dengan azab yang datang dari langit berupa angin dan halilintar yang dikirimkan oleh Allah kepada mereka. Ada kemiripan azab yang ditimpakan kepada kaum Nabi Musa dan kaum Nabi Luth, begitu juga dengan kemiripan azab atas kaum Tsamud dan kaum ‘Ad.
_________________
Footnote :