38. وَفِى مُوسَىٰٓ إِذْ أَرْسَلْنَٰهُ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ بِسُلْطَٰنٍ مُّبِينٍ
wa fī mụsā iż arsalnāhu ilā fir’auna bisulṭānim mubīn
38. Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir’aun dengan membawa mukjizat yang nyata.
Tafsir :
Pada ayat ini Allah mengisahkan kaum yang datang setelah kaum Nabi Luth. Allah menyebutkan kisah kaum orang-orang terdahulu sebagai peringatan bagi orang-orang musyrikin. Karena surat Adz-Dzariyat adalah surat Makkiyah. Pembicaraannya difokuskan kepada orang-orang musyrikin yang mengingkari kerasulan Muhammad dan hari kiamat. Maka dari itu, Allah mengingatkan ‘Wahai kaum musyrikin – yaitu Abu Jahl dan teman-temannya-, telah berlalu sebelum kalian kaum yang lebih hebat dari kalian. Dan lihatlah bagaimana mereka dibinasakan oleh Allah. Jika kalian tidak beriman, maka nasib kalian sama seperti mereka.’
Allah mengisahkan kaum Nabi Musa setelah menyebutkan kisah kaum Nabi Luth. Sesungguhnya pada kisah Nabi Musa ada tanda-tanda kebesaran Allah. Beliau termasuk Nabi yang paling banyak mukjizatnya([1]). Firman Allah,
وَلَقَدْ آتَيْنا مُوسى تِسْعَ آياتٍ بَيِّناتٍ
“Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata.” (QS. Al-Isra’: 101)
Allah telah memberikan kepada Nabi Musa sembilan mukjizat. Dan mukjizat yang diberikan kepada beliau adalah mukjizat yang hebat-hebat. Diantaranya adalah tangan beliau mampu mengeluarkan cahaya([2]), tongkat beliau mampu berubah menjadi ular, Allah mengirimkan katak dengan jumlah banyak yang bertebaran pada kaumnya Fir’aun, Allah menjadikan air sungai mereka menjadi darah, Allah mengirimkan kepada mereka belalang yang menghancurkan tumbuhan mereka, Allah mengirimkan kutu sehingga menyulitkan segala pekerjaan mereka, Fir’aun menyaksikan sendiri bagaimana Nabi Musa membelah lautan dan beberapa mukjizat-mukjizat lainnya yang luar biasa. Namun, tidak ada satupun dari pengikut Fir’aun yang beriman kepada Nabi Musa. Maka dari itu, Allah berfirman:
بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ
“Dengan membawa mukjizat yang nyata.”
____________________
Footnote :
([1]) Lihat: At-Tahrir wa At-Tanwir Li Ibnu ‘Asyur 27/10.
([2]) Yaitu tangan Nabi Musa setelah dimasukan ke kantongnya tiba-tiba dikerluarkan berubah menjadi warna putih dan bercahaya yang dilihat oleh para hadirin (lihat Fathul Qodiir, Asy-Syaukani 2/263)