39. فَتَوَلَّىٰ بِرُكْنِهِۦ وَقَالَ سَٰحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ
fa tawallā biruknihī wa qāla sāḥirun au majnụn
39. Maka dia (Fir’aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya dan berkata: “Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila”.
Tafsir :
Fir’aun merasa sombong karena dia memiliki pasukan dan berpaling dengan tidak mau beriman kepada Nabi Musa. Dia mengatakan Nabi Musa sebagai seorang ‘penyihir’ atau ‘orang gila’. Hal inilah yang selalu dialami oleh para Nabi dan Rasul dari kaum-kaumnya.([1])
_______________
Footnote :