22. وَفِى ٱلسَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ
wa fis-samā`i rizqukum wa mā tụ’adụn
22. Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.
Tafsir :
Ada dua pendapat di kalangan para ulama berkaitan dengan makna dalam ayat ini. Pertama, yang dimaksud rizki di dalam ayat ini adalah hujan yang Allah turunkan dari langit,
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمْ آياتِهِ وَيُنَزِّلُ لَكُمْ مِنَ السَّماءِ رِزْقاً
“Dialah yang memperlihatkan tanda-tanda (kekuasaan)-Nya kepadamu dan menurunkan rezeki dari langit untukmu.” (QS. Ghafir: 13)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menurunkan rezeki dari langit berupa hujan. Dan dengan hujan tersebut muncul rezeki-rezeki yang lain. Seandainya bumi ini hidup tanpa hujan, maka, manusia tidak akan mendapatkan rezeki. Banyak jalan-jalan rezeki akan tertutup ketika hujan tidak diturunkan sedikitpun oleh Allah. Maka, sumber utama rezeki yang ada di bumi adalah turunnya hujan dari langit. ([1])
Kedua, ayat tersebut memiliki makna bahwa rezeki manusia sudah di takdirkan oleh Allah. Rezeki seseorang tidak akan tertukar dengan rezeki yang lain. Seorang hamba hanya berusaha, akan tetapi rezeki yang telah diturunkan kepadaNya telah ditakdirkan oleh Allah. Jadi, seseorang tidak akan makan rezeki orang lain. ([2])
وَمَا تُوعَدُونَ
“Dan apa yang dijanjikan kepadamu.”
Demikian juga apa yang dijanjikan kepada manusia berupa surga yang ada di langit. Ayat ini menjadi dalil pula bahwa surga berada di langit. Wallahu a’lam.([3])
_____________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tasir Al-Baghawiy 7/375.