7. وَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلْحُبُكِ
was-samā`i żātil-ḥubuk
7. Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.
Tafsir :
Di dalam ayat ini, Allah bersumpah pada yang kedua kalinya. Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan kata (الْحُبُكِ). Pertama, bermakna (الطُّرُق) yaitu jalan-jalan. Artinya di langit terdapat banyak jalan yang tidak pernah dilihat oleh manusia. Hanya Allah yang mengetahui tentang jalan-jalan tersebut dan tidak ada manusia yang mengetahuinya. Kedua, ada juga yang mengatakan bahwa (الْحُبُكِ) diambil dari sebuah arti layaknya tenunan yang kokoh dan rapi. Maka, demikian juga halnya dengan langit yang ditenun oleh Allah dengan tenunan yang sangat rapi, kokoh, kuat dan sama sekali tidak ada yang rusak dari tenunan tersebut. Ketiga, ada juga sebagian ulama yang menafsirkannya dengan langit yang indah, yang dihiasi dengan berbagai macam perhiasan langit berupa matahari, rembulan, bintang-bintang beserta gugusan-gugusannya dan galaksi yang lainnya. Inilah beberapa penafsiran dari ayat ini.([1])
Seperti yang telah diketahui menurut ilmu pengetahuan zaman sekarang bahwasanya langit adalah ciptaan Allah yang sangat luas nan besar. Di dalamnya terhiasi dengan berbagai macam galaksi dengan jumlah yang tak terhitung banyaknya. Diantaranya adalah galaksi bima sakti, salah satu dari jutaan galaksi yang ada. Galaksi yang sangat luas dan memiliki garis edar tersendiri, didalamnya terdapat banyak planet yang mengelilingi matahari. Menurut ilmu astronomi, matahari memiliki ukuran yang sangat besar dan luas berkali-kali lipat dari besarnya bumi. Hal itu cukup menunjukkan besar dan agungnya ciptaan Allah ini. Namun, dari sudut lain dari langit ini ada ciptaan Allah yang lebih besar dari matahari, yaitu berupa galaksi-galaksi lain yang jumlahnya banyak sekali. Di dalam masing-masing galaksi tersebut bertebaran ribuan atau bahkan jutaan planet dan bintang. Dan masing-masing planet atau bintang tersebut mungkin saja berukuran seperti besarnya matahari atau bahkan lebih besar lagi. Banyaknya jumlah galaksi yang beredar ini hanya berada di dalam langit yang sangat luas dan semuanya tertenun dengan sangat rapi, tidak saling bertabrakan, masing-masing beredar pada orbitnya dan memiliki aturan tersendiri.
Oleh karena itu, para ulama zaman sekarang mengatakan itulah diantara makna dari ayat ini. Artinya langit memiliki tenunan yang rapi dan tidak ada kerusakan sedikitpun. Wallahu a’lam.([2])
______________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Ath-Thabariy 22/397, Tafsir Ibnu ‘Athiyyah 5/173 dan Tafsir Al-Baghawiy 7/371.