23. يَتَنَٰزَعُونَ فِيهَا كَأْسًا لَّا لَغْوٌ فِيهَا وَلَا تَأْثِيمٌ
yatanāza’ụna fīhā ka`sal lā lagwun fīhā wa lā ta`ṡīm
23. Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa.
Tafsir :
Ada dua penafsiran di kalangan para ulama tentang kata يَتَنَازَعُونَ. Tafsiran pertama menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan يَتَنَازَعُونَ adalah penghuni surga saling rebutan cangkir yang berisi khamr dalam rangka untuk bercanda. Tafsiran kedua menyebutkan bahwa maksud يَتَنَازَعُونَ adalah yang satu menuangkan khamr kepada yang lainnya sebagai bentuk mereka bersenang-senang.([1])
Ayat ini merupakan dalil bahwa kata-kata yang keluar dari mulut penghuni surga adalah indah sehingga berbicara dengan penghuni surga akan selalu menyenangkan. Berbeda tatkala kita masih di dunia, berbicara dengan orang lain terkadang menyenangkan namun juga terkadang menyedihkan. Di surga tidak ada lagi kata-kata yang nyelekit sebagaimana di dunia. Tidak ada kata sia-sia dan tidak ada pula kata-kata yang menimbulkan dosa. Meskipun yang mereka minum di surga adalah khamr, akan tetapi khamr tersebut hanya mengandung kelezatan, sehingga hal tersebut tidak membuat mereka hilang kesadaran untuk berkata-kata yang tidak baik.([2])
__________________
Footnote :
([1]) Lihat: At-Tahrir wa At-Tanwir Li Ibnu ‘Asyur 27/52
([2]) Lihat: Tafsir Al-Qurthubiy 17/69 dan At-Tahrir wa At-Tanwir Li Ibnu ‘Asyur 27/52