24. ۞ وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَّهُمْ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَّكْنُونٌ
wa yaṭụfu ‘alaihim gilmānul lahum ka`annahum lu`lu`um maknụn
24. Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan.
Tafsir :
Pada ayat ini Allah tidak berkata غِلْمَانُهُمْ “pelayan-pelayan muda mereka”, akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala menambahkan huruf لَ (lam) pada kata لَهُمْ (pelayan-pelayan muda bagi mereka) setelah menyebutkan tentang anak-anak muda yang melayani mereka. Para ulama menyebutkan bahwa hal tersebut dikarenakan bahwa agar tidak disangka bahwa pelayan tersebut adalah pembantu-pembantunya di dunia yang dibawa ke akhirat. Akan tetapi kata لَهُمْ di ayat ini menunjukkan bahwa pelayan tersebut adalah pelayan yang Allah Subhanahu wa ta’ala ciptakan khusus untuk mereka. Pelayan tersebut Allah Subhanahu wa ta’ala jadikan mengitari penghuni surga yang siap untuk melayani mereka. Dan jumlah mereka sangat banyak. Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَنْثُورًا
“Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka, mutiara yang bertaburan.” (QS. Al-Insan : 19)
Adapun Allah Subhanahu wa ta’ala menjadikan bagi mereka anak-anak muda karena anak-anak muda itu lebih cepat dalam bergerak dan lebih mudah ketika diperintah. Berbeda halnya jika pelayan tersebut orang yang tua.
Selain pelayan tersebut masih muda dan jumlahnya banyak, Allah Subhanahu wa ta’ala menjadikan mereka sangat indah, jika dilihat menyenangkan, dan putih bersih seperti mutiara. Tidak sebagaimana pelayan-pelayan di dunia yang identik dengan pekerja keras yang tidak cantik dan gagah, akan tetapi di surga pelayan-pelayan tersebut sangat indah jika dilihat. Adapun maksud firman Allah Subhanahu wa ta’ala “Seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan”, para ulama menyebutkan bahwa jika pelayannya saja sudah seperti mutiara yang tersimpan, maka tentu yang dilayani jauh lebih indah daripada mutiara. Oleh karenanya para ulama mengatakan bahwa jika pelayan di surga seperti mutiara, maka yang dilayani (tuannya) seperti bulan purnama.([1])
_________________
Footnote :