Cara Berburu Lailatul Qadar
Kita akan membahas tentang apa saja amalan-amalan yang bisa dilakukan di sepuluh hari terakhir di Ramadan dan kiat-kiat agar kita bisa meraih lailatulqadar.
Apa yang dimaksud dengan menggapai atau mencari lailatulqadar? Rasulullah ﷺ dan para sahabat mencari lailatulqadar. Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
تَحرَّوا ليلةَ القَدْرِ
“Carilah malam lailatulqadar.”([1])
Demi menggapai dan mencari lailatulqadar, Rasulullah ﷺ pernah beriktikaf selama sebulan penuh karena tidak mengetahui bahwa malam lailatulqadar terletak di sepuluh malam terakhir. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu, ia berkata,
اعْتَكَفَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عَشْرَ الأُوَلِ مِن رَمَضَانَ واعْتَكَفْنَا معهُ، فأتَاهُ جِبْرِيلُ، فَقالَ: إنَّ الذي تَطْلُبُ أمَامَكَ، فَاعْتَكَفَ العَشْرَ الأوْسَطَ، فَاعْتَكَفْنَا معهُ فأتَاهُ جِبْرِيلُ فَقالَ: إنَّ الذي تَطْلُبُ أمَامَكَ
“Rasulullah ﷺ beriktikaf di sepuluh malam pertama di bulan Ramadan, dan kami pun beriktikaf bersamanya. Maka datanglah kepadanya Jibril dan berkata, ‘Sesungguhnya yang engkau cari di depanmu’, maka beliau beriktikaf di sepuluh malam kedua dan kami pun beriktikaf bersamanya. Kemudian datanglah kepadanya Jibril dan berkata, ‘Sesungguhnya yang engkau cari di depanmu’.”([2])
Akhirnya, Nabi Muhammad ﷺ pun kembali beriktikaf di sepuluh akhir dari bulan Ramadan untuk menggapai malam lailatulqadar. Oleh karenanya, Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ فِي الوِتْرِ، مِنَ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah Lailatulqadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadan.”([3])
Rasulullah ﷺ dalam sepanjang hidupnya tidak pernah meninggalkan iktikaf. Bahkan, beliau ﷺ mengqada iktikaf yang beliau tinggalkan ketika sedang berhalangan, dan beliau beriktikaf selama dua puluh hari di bulan Ramadan terakhir yang beliau dapatkan. Di antara tujuan utama Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat beriktikaf adalah untuk mencari lailatulqadar.
Maksud dari mencari malam lailatulqadar adalah Anda menemui malam lailatulqadar dalam kondisi ketaatan dan beribadah dengan ibadah yang diridhai oleh Allah ﷻ. Logikanya, semua orang yang mendapati bulan Ramadan sepenuhnya maka ia pasti akan mendapati malam lailatulqadar, karena malam lailatulqadar adalah suatu malam yang akan dialami oleh seluruh penghuni bumi. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kondisi seseorang ketika melewati malam tersebut, apakah dalam kondisi taat dan diridhai oleh Allahﷻ atau tidak? Karena ketaatan yang dikerjakan di malam tersebut akan menjadi amalan yang lebih baik dari pada seribu bulan jika amalan tersebut diridhai oleh Allah ﷻ.
Karya : Ustadz DR. Firanda Andirja, MA
Tema : Bekal Puasa
___________
Footnote:
([1]) HR. Bukhari No. 2017 dan HR. Muslim No. 1169.
([2]) HR. Bukhari No. 813.
([3]) HR. Bukhari No. 2017.