Writy.
  • Home
  • Koleksi Buku
No Result
View All Result
Download Aplikasi
Bekal Islam
  • Home
  • Koleksi Buku
No Result
View All Result
Bekal Islam
No Result
View All Result

Puasa Sunnah di Bulan Sya’ban

admin by admin
3 Oktober 2021
in Bekal Puasa
0
Share on FacebookShare on Twitter

Puasa Sunnah di Bulan Sya’ban

Fikih terkait puasa di bulan Sya’ban:

  • Dianjurkan banyak berpuasa di bulan Sya’ban

Dalam sebuah riwayat disebutkan, dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata,

You might also like

Menjaga Keistiqamahan Ibadah Pasca Ramadan

6 Oktober 2021

Kerugian Sebagian Orang Ketika Mendapati Bulan Ramadan

6 Oktober 2021

فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

“Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali puasa Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau paling banyak melaksanakan puasa (sunnah) kecuali di bulan Sya’ban.”([1])

  • Boleh berpuasa meski telah lewat 15 Sya’ban bagi yang terbiasa puasa sunnah.

Terdapat ikhtilaf di kalangan para ulama tentang masih disunnahkannya berpuasa sunnah apabila telah lewat 15 Sya’ban. Secara umum mayoritas ulama berpendapat bahwa puasa sunnah di bulan Sya’ban tetap disyariatkan meskipun telah lewat 15 Sya’ban([2]). Adapun sebagian ulama yang lain dari mazhab Syafi’iyah mengatakan makruh atau bahkan haram. ([3])

Ulama yang berpendapat haram atau makruhnya berpuasa apabila telah lewat 15 Sya’ban berdalil dengan sabda Nabi Muhammad ﷺ,

إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ، فَلَا تَصُومُوا

“Apabila telah berlalu setengah dari bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa!”([4])

Namun, pendapat yang lebih kuat adalah tetap disunnahkan berpuasa sunnah meskipun telah berlalu setengah dari bulan Sya’ban. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad ﷺ,

لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا، فَلْيَصُمْهُ

“Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang telah terbiasa berpuasa sebelumnya.”([5])

Hadits ini merupakan dalil yang sangat kuat, yang menunjukkan bahwasanya jika seseorang telah terbiasa puasa Senin-Kamis, maka tidak mengapa baginya untuk terus berpuasa hingga masuk bulan Ramadan. Dalil lain yang mendukung pendapat ini adalah hadits Aisyah radhiallahu ‘anha yang telah kita sebutkan, bahwasanya Nabi Muhammad ﷺ paling banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Apabila Nabi Muhammad ﷺ membatasi puasa hanya sampai 15 hari awal bulan Sya’ban, maka tentu puasa Nabi Muhammad ﷺ tidak dikatakan banyak lagi.

Adapun dalil yang dibawakan oleh sebagian ulama yang mengharamkan atau memakruhkan puasa setelah 15 Sya’ban, maka perlu kita ketahui bahwa beberapa ulama hadits mutaqaddimin (terdahulu) telah mengatakan bahwa hadits tersebut dhaif, di antaranya adalah Imam Ahmad rahimahullah,([6]) meskipun ulama sekarang menyatakan sahih seperti halnya Syaikh al-Albani dan Bin Baz([7]). Namun, penulis sendiri lebih condong kepada pendapat Imam Ahmad rahimahullah bahwa hadits tersebut dhaif. Wallahu a’lam.

  • Tidak boleh berpuasa pada hari yang diragukan bagi yang jarang berpuasa

Sebagaimana telah kita sebutkan bahwasanya bagi orang yang terbiasa berpuasa, maka pendapat yang lebih kuat adalah boleh baginya untuk berpuasa hingga menjelang bulan Ramadan.

Namun, bagi orang yang tidak terbiasa puasa, lalu kemudian ingin berpuasa di bulan Sya’ban, maka hendaknya ia tidak berpuasa pada hari-hari yang diragukan, yaitu hari-hari terakhir dari bulan Sya’ban. Dari Ammar bin Yasir radhiallahu ‘anhu, ia berkata,

مَنْ صَامَ هَذَا الْيَوْمَ فَقَدْ عَصَى أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Barang siapa yang berpuasa pada hari ini (hari yang diragukan) maka sungguh ia telah durhaka (bermaksiat) kepada Abu al-Qasim (Nabi Muhammad ﷺ).”([8])

Sebagian ulama menjelaskan, bahwa pelarangan ini didasari keinginan Nabi Muhammad ﷺ tentang adanya pembeda antara bulan Sya’ban dan Ramadan. Sehingga bagi orang yang berpuasa di hari yang meragukan dengan niat kehati-hatian telah masuknya bulan Ramadan itu dilarang. Adapun orang yang terbiasa berpuasa sunnah, maka tidak mengapa dia berpuasa meskipun di hari ke-30 dari bulan Sya’ban.

Karya : Ustadz DR. Firanda Andirja, MA
Tema : Bekal Puasa

___________

Footnote:

([1]) HR. Bukhari No. 1969.

([2]) Lihat: Fath al-Bari (4/129).

([3]) Lihat: Tuhfah al-Muhtaj (3/420).

([4]) HR. Abu Daud No. 2337, dinyatakan shahih oleh Syekh al-Albani dalam ta’liqnya.

([5]) HR. Muslim No. 1082.

([6]) Lihat: Al-Ajwibah al-Murdhiyah (1/333).

([7]) Lihat: Misykah al-Mashabih No. 1974 dan Fatawa Nur ‘Ala ad-Darb (16/407).

([8]) HR. Abu Daud No. 2334, HR. Ibnu Majah No. 1645, HR. Tirmizi No. 686, dinyatakan shahih oleh Syekh al-Albani.

Tags: puasa bulan sya'ban
admin

admin

Related Stories

Menjaga Keistiqamahan Ibadah Pasca Ramadan

by admin
6 Oktober 2021
0

Menjaga Keistiqamahan Ibadah Pasca Ramadan Bulan Ramadan adalah bulan spesial sehingga setiap muslim bersemangat beribadah di dalamnya. Hal tersebut adalah...

Kerugian Sebagian Orang Ketika Mendapati Bulan Ramadan

by admin
6 Oktober 2021
0

Kerugian Sebagian Orang Ketika Mendapati Bulan Ramadan Ada beberapa model kerugian yang dialami oleh sebagian orang yang tidak mendapatkan manfaat...

Ada yang Puasa Ramadan Tapi Merugi

by admin
6 Oktober 2021
0

Ada yang Puasa Ramadan Tapi Merugi Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya al-Adab al-Mufrad, dari sahabat...

Menata Amal Agar Maksimal di Bulan Ramadan

by admin
6 Oktober 2021
0

Menata Amal Agar Maksimal di Bulan Ramadan Kita semua tentu sadar bahwasanya waktu hidup kita di atas muka bumi ini...

Next Post

Puasa Sunnah Sehari dan Berbuka Dua Hari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bekal Islam

Belajar akidah, ibadah, muamalah, akhlak, dan lain-lain dengan mudah.

  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2024 Bekal Islam - Belajar Islam Dimana Saja & Kapan Saja by Firanda Andirja Official.

No Result
View All Result
  • Koleksi Buku

© 2024 Bekal Islam - Belajar Islam Dimana Saja & Kapan Saja by Firanda Andirja Official.