21. فَتَنَادَوْا۟ مُصْبِحِينَ
fa tanādau muṣbiḥīn
21. lalu mereka panggil memanggil di pagi hari.
Tafsir :
Allah ﷻ berfirman,
فَتَنَادَوْا مُصْبِحِينَ، أَنِ اغْدُوا عَلَىٰ حَرْثِكُمْ إِن كُنتُمْ صَارِمِينَ، فَانطَلَقُوا وَهُمْ يَتَخَافَتُونَ، أَن لَّا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُم مِّسْكِينٌ
“Lalu mereka saling panggil memanggil di pagi hari. ‘Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil’. Maka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik. ‘Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu’.” (QS. Al-Qalam : 21-24)
Ketika tiba di pagi hari, mereka saling bersemangat membangunkan satu dengan yang lainnya untuk memanen hasil kebun mereka. Maka mereka pun dengan semangat berangkat ke kebun mereka sambil berbisik-bisik bahwa jangan sampai ada satu orang miskin yang mendapat bagian dari hasil panen tersebut. ([1])
Kalau kita mau gambarkan situasi ini, Allah ﷻ seakan-akan sedang membuat dua visualisasi. Yang satu Allah ﷻ gambarkan kepada kita bahwa orang-orang tersebut berjalan sambil berbisik-bisik, dan yang satunya lagi Allah ﷻ menggambarkan kepada kita tentang kebunnya yang telah habis terbakar api. Seakan-akan kita melihat bagaimana mereka menertawakan orang miskin agar tidak mendapat bagian dari hasil kebun mereka, akan tetapi kita pun menertawakan mereka karena kebun tersebut telah habis ludes. Mereka berbisik-bisik menghina orang miskin, sedangkan kita yang membaca kisah ini melihat bagaimana Allah ﷻ menghinakan mereka.
__________________________
Footnote :
([1]) Tafsir Al-Baghawiy 8/196 dan Tafsir Ibnu Katsir 8/196.