19. فَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ فَيَقُولُ هَآؤُمُ ٱقْرَءُوا۟ كِتَٰبِيَهْ
fa ammā man ụtiya kitābahụ biyamīnihī fa yaqụlu hā`umuqra`ụ kitābiyah
19. Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini)”.
Tafsir :
Ketika Allah Subhanahu wa ta’ala menghisab, maka Allah Subhanahu wa ta’ala akan akan membagikan catatan amal setiap manusia. Maka saat itu manusia terbagi menjadi dua, yang menerima catatan amal dengan tangan kanan, dan yang menerima catatan amal dengan tangan kiri.
Adapun dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa ta’ala mulai bercerita tentang orang yang menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya. Orang yang diberikan catatan amalnya dengan tangan kanannya merupakan tanda bahwa orang tersebut adalah orang baik, tanda bahwa dia telah berhasil, dan tanda dia telah lulus dari ujian kehidupan di dunia ([1]). Kalau kita bisa ibaratkan, maka orang yang menerima catatan amal dengan tangan kanannya seperti orang yang menerima rapor atau ijazah dengan nilai-nilai yang sangat memuaskan. Maka kelak dia akan sangat berbangga terhadap isi laporan catatan amalnya selama hidup di dunia, sehingga seakan-akan dia ingin menunjukkannya kepada orang lain bagaimana hasilnya beramal di dunia.
________________________
Footnote :