21. قُلْ إِنِّى لَآ أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا
qul innī lā amliku lakum ḍarraw wa lā rasyadā
21. Katakanlah: “Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) suatu kemanfaatan”.
Tafsir :
Bahkan beliau tidak mampu mendatangkan manfaat dan menolak mudharat untuk mereka. Maka jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri tidak bisa mendatangkan kebaikan dan kemudharatan atas kehendaknya, maka bagaimana lagi dengan yang lainnya? Tentu tidak bisa. Kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang merupakan pemimpin para Rasul sendiri tidak bisa memberi manfaat dan menolak mudharat padahal beliau masih hidup tatkala itu, maka para wali-wali atau siapa pun yang sudah meninggal tentu sudah tidak bisa lagi memberi manfaat dan menolak mudharat.