44. وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ ٱلْمِسْكِينَ
wa lam naku nuṭ’imul-miskīn
44. dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin.
Tafsir :
Kalau sebelumnya jawaban mereka berkaitan dengan hubungan mereka dengan Allah, maka ini berkaitan hubungan dengan manusia. Dan perkataan penghuni neraka ini menunjukkan buruknya pelit. Dan telah dibahas pada pembahasannya sebelumnya bahwa pelit adalah di antara dosa yang bisa membuat orang terjerumus ke dalam neraka jahannam. Mereka menahan-nahan hartanya karena merasa bahwa hartanya akan membuatnya panjang umur. Allah ﷻ berfirman,
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ، الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ، يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ، كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ
“Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam neraka Huthamah.” (QS. Al-Humazah : 1-4)
Sesungguhnya banyak tidaknya harta seseorang tidak akan menambah umur seseorang meskipun hanya sedetik. Betapa banyak orang yang kaya raya meninggal dalam kekayaannya sebagaimana orang miskin juga meninggal dalam kemiskinannya. Dan sifat pelit adalah sifat orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah ﷻ,
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.” (QS. Al-Fajr : 20)
وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
“Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.” (QS. Al-‘Adiyat : 8)
وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
“Dan (mereka) tidak mendorong memberi makan orang miskin.” (QS. Al-Ma’un : 3)
Dan masih banyak ayat yang lain di dalam Alquran yang menunjukkan bahwa orang-orang kafir ciri-cirinya adalah pelit. Maka ketika seseorang bersikap pelit artinya dia sedang berakhlak dengan akhlak orang kafir.