25. وَٱذْكُرِ ٱسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
ważkurisma rabbika bukrataw wa aṣīlā
25. Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
Tafsir :
Pada ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan cara agar bisa tegar mengahadapi gangguan dan ejekan orang-orang musyrikin. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa orang-orang musyrikin mengancam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa jika beliau tidak menjalankan keinginan mereka, maka mereka akan menuduh beliau sebagai orang gila, dukun, penyihir, yang tersihir, dan ejekan lainnya. Dan tentunya tuduhan-tuduhan itu sangat mengganggu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ
“Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan.” (QS. Al-Hijr : 97)
Maka Allah Subhanahu wa ta’ala mengajarkan bahwa cara menghadapi ucapan dan tuduhan orang-orang musyrikin adalah dengan berdzikir di pagi dan sore hari, serta shalat di malam hari. Ibadah di pagi, petang dan malam hari adalah hal yang bisa membuat hati Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kuat dan kuat untuk tidak terjerumus dalam godaan orang-orang musyrikin.