15. وَيُطَافُ عَلَيْهِم بِـَٔانِيَةٍ مِّن فِضَّةٍ وَأَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيرَا۠
wa yuṭāfu ‘alaihim bi`āniyatim min fiḍḍatiw wa akwābing kānat qawārīrā
15. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca.
Tafsir :
Pada hari kiamat kelak, akan diedarkan bagi para penghuni surga bejana-bejana yang terbuat dari perak. Dalam ayat yang lain menyebutkan,
يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِنْ ذَهَبٍ
“Kepada mereka diedarkan piring-piring dari emas.” (QS. Az-Zukhruf : 71)
Maka yang diedarkan kepada para penghuni surga itu beragam, ada yang dari perak dan ada pula yang dari emas. Tentunya ini menunjukkan kesempurnaan nikmat surga. Dan sebagaimana di dunia yang dijadikan patokan keindahan adalah emas dan perak, maka di surga pun juga ada emas dan perak. Akan tetapi emas dan perak di surga berbeda dengan emas dan perak di dunia, sehingga jangan disangka sama hakikatnya. Oleh karenanya Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu berkata,
لَيْسَ فِي الدُّنْيَا مِنَ الْجَنَّةِ شَيْءٌ إِلَّا الْأَسْمَاءَ
“Tidak ada sesuatu perkara yang sama di dunia dan surga kecuali hanya nama.”([1])
Dan firman Allah Subhanahu wa ta’ala,
وَأَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيرَا، قَوَارِيرَ مِنْ فِضَّةٍ
“Dan cangkir-cangkir yang bening laksana kristal, yang kristal jernih terbuat dari perak.”
Sebagian ulama mengatakan bahwa perumpamaan yang Allah Subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam ayat ini yang tidak pernah kita jumpai di dunia. Karena sebagaimana kita jumpai, kita tidak pernah mendapati ada perak setipis apa pun yang tembus pandang (bening). Akan tetapi di surga ada perak yang tembus pandang seperti kaca. Ini menunjukkan bahwa perak di dunia berbeda dengan perak yang ada di surga. Adapun yang sama hanya sekedar nama.
_______________________
Footnote :