13. مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ ۖ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا
muttaki`īna fīhā ‘alal-arā`ik, lā yarauna fīhā syamsaw wa lā zamharīrā
13. di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan.
Tafsir :
الْأَرَائِكِ merupakan jamak dari kata أَرِيْكَةْ. Adapun أَرِيْكَةْ artinya adalah سَرِيْر (tempat tidur) namun telah dihias. Oleh karenanya yang dimaksud الْأَرَائِكِ adalah tempat tidur yang telah dihias dengan selimut, kelambu, dan bantal-bantal([1]). Adapun مُتَّكِئِينَ adalah kondisi di mana seseorang berada di antara duduk dan berbaring, yaitu bersandar([2]). Maka tatkala orang-orang beriman masuk ke dalam surga, maka mereka bersandar di atas dipan atau tempat tidur yang telah dihias sambil bersantai dan bercakap-cakap dengan istri dan bidadari.
Allah Subhanahu wa ta’ala juga menyebutkan dalam ayat ini bahwa kelak di surga tidak ada matahari yang panas dan tidak pula rasa dingin yang menusuk, karena memang pada hari kiamat matahari dan bulan ditiadakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala,
وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
“Dan (pada hari itu) matahari dan bulan dikumpulkan.” (QS. Al-Qiyamah : 9)
Sebagian ahli tafsir menyebutkan bahwa matahari dan bulan akan dilemparkan ke dalam neraka. Maka tidak ada kepanasan dan kedinginan, yang ada hanyalah rasa sejuk. Oleh karenanya Allah Subhanahu wa ta’ala berkata kepada Nabi Adam ‘alaihissalam,
إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَى، وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَى
“Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang. Dan sungguh, di sana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari.” (QS. Thaha : 118-119)
Intinya para penghuni surga tidak akan kepanasan dan tidak pula kedinginan, melainkan hawanya sejuk yang menyenangkan penghuni surga.
______________________________
Footnote :