Asbabun Nuzul Surat al-Muzzammil
Surah Al-Muzzammil termasuk ke dalam surah Makkiyah sebagaimana pendapat jumhur ulama([1]). Sebagian ulama yang lain seperti Al-Qurthubi rahimahullah menyatakan bahwasanya surah Al-Muzzammil adalah surah Madaniyah([2]). Akan tetapi inilah khilaf di kalangan para ulama, hanya saja jumhur ulama berpendapat bahwasanya surah Al-Muzzammil termasuk surah Makkiyah karena isinya mengesankan bahwasanya ayat-ayat tersebut adalah ayat Makkiyah. Di antaranya adalah karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan untuk bersabar dengan ucapan orang-orang musyrikin dan ayat-ayatnya berbicara tentang hari kiamat, yang ini semua mendukung pendapat bahwasanya surah Al-Muzzammil adalah surah Makkiyah.
Quran Surat al-Muzzammil
1. يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُزَّمِّلُ
yā ayyuhal-muzzammil
1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),
2. قُمِ ٱلَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا
qumil-laila illā qalīlā
2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),
3. نِّصْفَهُۥٓ أَوِ ٱنقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا
niṣfahū awingquṣ min-hu qalīlā
3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
4. أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا
au zid ‘alaihi wa rattilil-qur`āna tartīlā
4. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
5. إِنَّا سَنُلْقِى عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا
innā sanulqī ‘alaika qaulan ṡaqīlā
5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.
6. إِنَّ نَاشِئَةَ ٱلَّيْلِ هِىَ أَشَدُّ وَطْـًٔا وَأَقْوَمُ قِيلًا
inna nāsyi`atal-laili hiya asyaddu waṭ`aw wa aqwamu qīlā
6. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
7. إِنَّ لَكَ فِى ٱلنَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلًا
inna laka fin-nahāri sab-ḥan ṭawīlā
7. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).
8. وَٱذْكُرِ ٱسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا
ważkurisma rabbika wa tabattal ilaihi tabtīlā
8. Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
9. رَّبُّ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱتَّخِذْهُ وَكِيلًا
rabbul-masyriqi wal-magribi lā ilāha illā huwa fattakhiż-hu wakīlā
9. (Dialah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.
10. وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَٱهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلًا
waṣbir ‘alā mā yaqụlụna wahjur-hum hajran jamīlā
10. Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.
11. وَذَرْنِى وَٱلْمُكَذِّبِينَ أُو۟لِى ٱلنَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيلًا
wa żarnī wal-mukażżibīna ulin-na’mati wa mahhil-hum qalīlā
11. Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.
12. إِنَّ لَدَيْنَآ أَنكَالًا وَجَحِيمًا
inna ladainā angkālaw wa jaḥīmā
12. Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala.
13. وَطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَعَذَابًا أَلِيمًا
wa ṭa’āman żā guṣṣatiw wa ‘ażāban alīmā
13. Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.
14. يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلْأَرْضُ وَٱلْجِبَالُ وَكَانَتِ ٱلْجِبَالُ كَثِيبًا مَّهِيلًا
yauma tarjuful-arḍu wal-jibālu wa kānatil-jibālu kaṡībam mahīlā
14. Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan.
15. إِنَّآ أَرْسَلْنَآ إِلَيْكُمْ رَسُولًا شَٰهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَآ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ رَسُولًا
innā arsalnā ilaikum rasụlan syāhidan ‘alaikum kamā arsalnā ilā fir’auna rasụlā
15. Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir’aun.
16. فَعَصَىٰ فِرْعَوْنُ ٱلرَّسُولَ فَأَخَذْنَٰهُ أَخْذًا وَبِيلًا
fa ‘aṣā fir’aunur-rasụla fa akhażnāhu akhżaw wabīlā
16. Maka Fir’aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.
17. فَكَيْفَ تَتَّقُونَ إِن كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ ٱلْوِلْدَٰنَ شِيبًا
fa kaifa tattaqụna ing kafartum yaumay yaj’alul-wildāna syībā
17. Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban.
18. ٱلسَّمَآءُ مُنفَطِرٌۢ بِهِۦ ۚ كَانَ وَعْدُهُۥ مَفْعُولًا
as-samā`u munfaṭirum bih, kāna wa’duhụ maf’ụlā
18. Langit(pun) menjadi pecah belah pada hari itu. Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana.
19. إِنَّ هَٰذِهِۦ تَذْكِرَةٌ ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ سَبِيلًا
inna hāżihī tażkirah, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī sabīlā
19. Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan. Maka barangsiapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya.
20. ۞ إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِن ثُلُثَىِ ٱلَّيْلِ وَنِصْفَهُۥ وَثُلُثَهُۥ وَطَآئِفَةٌ مِّنَ ٱلَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَٱللَّهُ يُقَدِّرُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَن لَّن تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَٱقْرَءُوا۟ مَا تَيَسَّرَ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ ۚ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَىٰ ۙ وَءَاخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِى ٱلْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ ۙ وَءَاخَرُونَ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۖ فَٱقْرَءُوا۟ مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَقْرِضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا۟ لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ ٱللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَٱسْتَغْفِرُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌۢ
inna rabbaka ya’lamu annaka taqụmu adnā min ṡuluṡayil-laili wa niṣfahụ wa ṡuluṡahụ wa ṭā`ifatum minallażīna ma’ak, wallāhu yuqaddirul-laila wan-nahār, ‘alima al lan tuḥṣụhu fa tāba ‘alaikum faqra`ụ mā tayassara minal-qur`ān, ‘alima an sayakụnu mingkum marḍā wa ākharụna yaḍribụna fil-arḍi yabtagụna min faḍlillāhi wa ākharụna yuqātilụna fī sabīlillāhi faqra`ụ mā tayassara min-hu wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wa aqriḍullāha qarḍan ḥasanā, wa mā tuqaddimụ li`anfusikum min khairin tajidụhu ‘indallāhi huwa khairaw wa a’ẓama ajrā, wastagfirullāh, innallāha gafụrur raḥīm
20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
___________
Footnote:
([1]) Lihat Tafsir At-Tahrir wat tanwir karya Ibnu ‘asyur (29/252)