40. وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ
wa ammā man khāfa maqāma rabbihī wa nahan-nafsa ‘anil-hawā
40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.
Tafsir :
Dia takut karena mengingat bahwasanya dia akan disidang oleh Allah Subhanallahu Wata’ala. Sebagian ahli tafsir dari kalangan salaf menyebutkan bahwa yang dimaksudkan dalam ayat ini yaitu seseorang yang hendak bermaksiat kemudian dia mengingat Allah Subhanallahu Wata’ala lalu berhenti dari maksiat tersebut. Ketika dia sedang bersendirian dan tidak ada yang melihatnya, maka dia akan mudah melakukan kemaksiatan namun tiba-tiba dia mengingat Allah Subhanallahu Wata’ala sehingga dia mengurungkan niatnya. Dan inilah tafsir dari firman Allah Subhanallahu Wata’ala dalam ayat yang lain
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
“Dan bagi siapa yang takut kedudukan Allah Subhanallahu Wata’ala maka baginya dua surga.” (QS Ar-Rahman : 46)
Sunggguh beruntung dan sungguh mulia orang yang takut kepada Allah Subhanallahu Wata’ala, dia mengeluarkan air mata karena takut akan yaumul hisab (hari penghitungan amal), maka orang ini dijamin surga oleh Allah Subhanallahu Wata’ala. Dia sadar bahwasanya dunia bukanlah tempat terakhir baginya melainkan nanti ada hari kebangkitan. Dia sadar bahwa banyak ujian yang Allah Subhanallahu Wata’ala berikan di dunia ini, dia tidak mengizinkan dirinya mengumbar syahwatnya, dan dia harus mengekang jiwanya dari keburukan hawa nafsunya. Dia sadar bahwa banyak perkara-perkara lezat yang harus dia tinggalkan, karena Allah Subhanallahu Wata’ala melarangnya.