2. وَٱلنَّٰشِطَٰتِ نَشْطًا
wan-nāsyiṭāti nasyṭā
2. dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut.
Tafsir :
Malaikat yang dipakai bersumpah pada ayat pertama adalah malaikat pencabut nyawa orang-orang kafir. Sedangkan jenis malaikat yang dipakai bersumpah pada ayat yang kedua adalah malaikat pencabut nyawa orang mukmin dengan pencabutan yang penuh dengan kelembutan. Disebutkan dalam hadist :
ثم يجيئ ملك الموت عليه السلام حتى يجلس عند رأسه فيقول: أيتها النفس الطيبة (وفي رواية: المطمئنة)، اُخرجي إلى مغفرة من الله ورضوان، قال: فتخرج تسيل كما تسيل القطرة مِنْ فِي السِّقَاء
“Kemudian datanglah malaikat Maut ‘alaihis salam. Dia duduk di samping kepalanya, dan mengatakan, ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan ridha-Nya.’ Keluarlah ruh itu dari jasad, sebagaimana tetesan air keluar dari mulut ceret.” (HR Ahmad no. 18543 dan Abu Daud no. 4753. Al-Albani menyatakan hadis ini hadis yang shahih)
Demikianlah ruh orang-orang yang beriman tatkala dicabut oleh malaikat, penuh dengan kelembutan, penuh dengan rahmat dan kasih sayang. Berbeda dengan nyawa orang-orang kafir yang dicabut dengan cara kasar.
Sekali lagi, ini adalah perkara ghaib yang tidak terlihat oleh kasat mata tetapi. Tidak ada yang bisa melihat bagaimana cara malaikat mencabut nyawa, semuanya hanya dijelaskan melalui Nabi ShalAllahu’alaihi wassallam dalam hadist-hadsitnya bahwasanya orang-orang yang beriman dicabut dengan cara yang lembut adapun orang kafir dengan cara yang kasar.