22. وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ
wa mā ṣāḥibukum bimajnụn
22. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.
Tafsir:
Allah mengatakan صَاحِبُكُمْ yaitu sahabat-sahabat kalian wahai orang musyrikin. Allah memakai ungkapan tersebut karena Nabi Muhamamad dikenal baik oleh orang-orang musyrikin. Nabi Muhammad sebelum mengumumkan bahwa dirinya adalah seorang menjadi Nabi, beliau dijuluki oleh orang-orang musyrikin sebagai Ash-Shodiqul Amin (orang yang jujur lagi terpercaya). Namun tatkala Nabi Muhammad memproklamirkan dirinya adalah seorang Nabi, beliau kemudian dituduh dengan tuduhan yang tidak-tidak diantaranya dikatakan sebagai orang gila, dukun, atau penyihir. Sehingga seakan-akan Allah bertanya, “Bukankah kalian tahu bahwa sahabat kalian Muhammad bukanlah orang gila?”