29. وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ
wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāhu rabbul-‘ālamīn
29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.
Tafsir:
Yaitu kalian tidak akan bias istiqomah di jalan yang benar kecuali atas kehendak Allah juga.
Allah berfirman :
وَلَوْ أَنَّنا نَزَّلْنا إِلَيْهِمُ الْمَلائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتى وَحَشَرْنا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَا كانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلَّا أَنْ يَشاءَ اللَّهُ
Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki (QS Al-An’aam : 111)
وَما كانَ لِنَفْسٍ أَنْ تُؤْمِنَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah (QS Yunus : 100)
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشاءُ
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya (QS Al-Qosos : 56)
Al-Baghowi berkata :
إِعْلَامٌ أَنَّ أَحَدًا لَا يَعْمَلُ خَيْرًا إِلَّا بِتَوْفِيقِ اللَّهِ وَلَا شَرًّا إِلَّا بِخِذْلَانِهِ
‘’Ini adalah pemberitahuan dari Allah bahwasanya tidak seorangpun yang mengerjakan kebaikan kecuali atas taufiq/bimbingan dari Allah, dan tidak seorangpun mengerjakan keburukan kecuali karena Allah meninggalkannya (tidak memberi taufiq kepadanya)’’ (Tafsir Al-Baghowi 8/351)