3. وَإِذَا ٱلْبِحَارُ فُجِّرَتْ
wa iżal-biḥāru fujjirat
3. dan apabila lautan menjadikan meluap
Tafsir:
Sebagaimana yang telah berlalu pada tafsir surat At-Takwir bahwasanya lautan dalam bahasa arab mencakup lautan, sungai, danau, selat. Pada asalnya antara air laut dan air tawar juga ada pembatasnya, sehingga tidak bisa bersatu. Allah berfirman:
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak bisa ditembus.” (QS Al-Furqan : 53)
Sehingga antara air laut dan air tawar tidak akan pernah bersatu, seakan-akan ada pembatas yang menjadi pemisah diantara mereka. Namun pada hari kiamat kelak pembatas ini akan diangkat oleh Allah sehingga lautan meluap. Seluruh lautan yang ada di alam semesta akan bersatu. Setelah semuanya bersatu, Allah kemudian membakar lautan tersebut sehingga menjadi lautan api. Sebagaimana yang telah berlalu bahwa air itu terdiri dari unsur oksigen dan hidrogen, dan berdasarkan penelitian para ilmuwan kedua unsur tersebut sangat mudah terbakar. Oksigen dan hidrogen tersebut saat ini masih digabungkan oleh Allah membentuk air dan pada hari kiamat kelak Allah mampu memisahkan kedua unsur tersebut kemudian membakarnya. Akan tetapi -wallahu a’lam- ini hanya sekedar perkataan sebagian ulama. Sehingga secara ilmu pengetahuan saja Allah sangat mudah membuat itu terjadi. Bahkan sesuatu yang mustahil dalam nalar manusia pun Allah sangat mampu. Setelah lautan meluap kemudian menjadi lautan api lalu pada akhirnya lautan menjadi kering.