25. يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ
yusqauna mir raḥīqim makhtụm
25. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya).
Tafsir:
رَّحِيقٌ adalah salah satu jenis khamr, sebagaimana perkataan para salaf. Kita di dunia diharamkan meminum khamr, tetapi di akhirat nanti kita akan diberikan khamr oleh Allah subhanallahu wata’ala. Oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam pernah bersabda:
مَنْ شَرِبَ الخَمْرَ فِي الدُّنْيَا، ثُمَّ لَمْ يَتُبْ مِنْهَا، حُرِمَهَا فِي الآخِرَةِ
“Barangsiapa minum khamr semasa di dunia dan belum sempat bertaubat maka diharamkan untuknya minum di akhirat kelak,” (HR Bukhari no. 5575 dan Muslim no. 2003)
Terdapat sebuah kaidah, “Barang siapa yang ingin bersegera mendapatkan hal-hal yang tidak dibolehkan di dunia maka dia akan diharamkan untuk mendapatkannya di akherat kelak.” Contoh lain penerapan kaidah ini adalah larangan lelaki memakai pakaian sutra karena sutra adalah pakaian di akhirat. Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ فَإِنَّهُ مَنْ لَبِسَهُ فِى الدُّنْيَا لَمْ يَلْبَسْهُ فِى الآخِرَةِ
“Janganlah kalian memakai sutera karena siapa yang mengenakannya di dunia, maka ia tidak mengenakannya di akhirat.” (HR Bukhari no. 5633 dan Muslim no. 2069).
Juga terdapat riwayat dari Hudzaifah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ وَلاَ الدِّيبَاجَ وَلاَ تَشْرَبُوا فِى آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ ، وَلاَ تَأْكُلُوا فِى صِحَافِهَا ، فَإِنَّهَا لَهُمْ فِى الدُّنْيَا وَلَنَا فِى الآخِرَةِ
“Janganlah kalian mengenakan pakaian sutera dan juga dibaaj (sejenis sutera). Janganlah kalian minum di bejana dari emas dan perak. Jangan pula makan di mangkoknya. Karena wadah semacam itu adalah untuk orang kafir di dunia, sedangkan bagi kita nanti di akhirat.” (HR. Bukhari no. 5426 dan Muslim no. 2067).
Dan khamr di dunia itu tidak sama dengan khamr di akhirat. Khamr di akhirat tidak menimbulkan mabuk dan pusing, tidak pula menimbulkan sakit perut, baunya harum. Tidak seperti khamr di dunia yang baunya tidak enak dan menimbulkan kemabukan dan pusing. Oleh karena itu, Allah menyiapkan khamr dengan berbagai macam jenisnya untuk para penghuni surga. Allah berfirman :
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ
“Perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr yang lezat rasanya bagi peminumnya.” (QS Muhammad : 15)