12. وَيَصْلَىٰ سَعِيرًا
wa yaṣlā sa’īrā
12. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
Tafsir:
Semakna dengan ayat tersebut Allah berfirman dalam ayat yang lain:
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ (25) وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ (26)
(25) Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku; (26) Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku.” (QS Al-Haqqah 25-26)
Ada dua ayat yang membicarakan hal yang sama namun konsekuensinya berbeda, yang satu mengatakan vahwa catatan amalnya dari belakang yang satu dari sebelah kiri. Sehingga terdapat khilaf diantara para ulama, apakah dua kondisi adalah dua hal yang berbeda atau tidak. Sebagian ulama semisal Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya mengatakan bahwa kedua bentuk ini bisa digabungkan dalam satu model, artinya dia akan menerima catatan amalnya dari tangan kiri dari belakang, tangannya dibengkokkan kemudian menerimanya dari belakang.
Disebutkan pula oleh sebagian salaf bahwasanya tatkala dia diberikan catatan amalnya, dia ingin mengambilnya dengan tangan kanannya. Tetapi tangan kanannya terlepas sehingga dia diberikan kitab tersebut dengan tangan kirinya, dalam rangka untuk menghinakannya.
Ada pula yang mengatakan bahwasanya tangan kirinya dimasukan dalam dadanya sehingga menembus dadanya hingga belakang dan menerimanya dari belakangnya sebagai bentuk penghinaan Allah untuknya.
Kemudian tatkala dia menerima catatan amalnya dengan tangan kirinya maka dia pun akan berteriak, celakalah aku, celakalah aku. Karena dia tahu bahwa dia akan binasa. Dia akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam dan dipanggang di dalamnya.