13. ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
ṡumma lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā
Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Tafsir Surat Al-A’la Ayat-13
Kita tahu bahwasanya hanya ada dua kemungkinan, apakah seseorang itu masih hidup atau mati, tidak ada orang yang pada saat bersamaan dia hidup dia juga mati atau tidak hidup tidak pula mati. Namun tatkala seseorang diadzab di neraka jahannam, dia akan merasakan yang namanya tidak mati dan juga tidak hidup. Dia tidak mati sehingga beristirahat dari adzab yang pedih, namun dia juga tidak hidup karena kehidupannya penduh dengan adzab yang pedih (lihat Tafsir As-Sma’aani 6/210).
Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُم بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, kami akan ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan adzab. Sungguh Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nisa : 56)
Dan adzab neraka jahannam itu tidak hanya membakar bagian luar saja. Allah menyebutkan tentang sifat neraka jahannam, Allah berfirman:
الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ
“yang (membakar) sampai hati.” (QS Al-Humazah : 7)
Neraka jahannam membakar sampai ke bagian dalam, ke dalam hati, jantung, bahkan sampai sel-selnya ikut terbakar. Ini adalah siksaan yang sangat mengerikan, karenanya mereka meminta untuk mati. Sebagaimana yang Allah firmankan tentang perkataan mereka:
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖ قَالَ إِنَّكُم مَّاكِثُونَ
“Dan mereka berseru, ‘Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.’ Dia menjawab, ‘Sungguh kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)’.” (QS Az-Zukhruf : 77)
Setelah mereka tahu bahwasanya mereka tidak akan mengalami kematian, maka mereka minta keringanan kepada Allah. Allah mengabarkan perkataan mereka dalam firman-Nya:
وَقَالَ الَّذِينَ فِي النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِّنَ الْعَذَابِ
“Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka jahannam, ‘Mohonkanlah kepada Tuhanmu agar Dia meringankan adzab atas kami sehari saja’.” (QS Ghafir : 49)
Allah juga berfirman dalam ayat yang lain:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ
“Dan orang-orang yang kafir, bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan hingga mati, dan tidak diringankan dari mereka adzabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.” (QS Fathir : 36)
Sesungguhnya adzab untuk orang-orang kafir tidak akan ada keringanan. Jawaban untuk permintaan mereka hanyalah satu, Allah berfirman:
فَذُوقُوا فَلَن نَّزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا
“Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain adzab.” (QS An-Naba : 30)
Oleh karena itu, siksaan yang mereka rasakan sangat pedih luar biasa. Dimana tidak ada tambahan bagi mereka kecuali adzab. Kemungkinannya ada dua, bisa jadi adzabnya ditambah dengan bentuk yang lain, atau bisa jadi dengan adzab yang sama tetapi bertambah keras.
Al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan bahwasanya penghuni neraka yang tidak pernah mati dan tidak pula hidup hanya berlaku untuk orang-orang kafir karena surat Al-A’la berbicara tentang orang kafir yang tidak mau menerima peringatan dari Allah. Adapun penghuni neraka dari kalangan kaum muslimin maka suatu saat akan dikeluarkan oleh Allah kemudian dimatikan lalu dimasukkan ke dalam sungai-sungai surga setelah itu tumbuh kembali dalam bentuknya yang sempurna dan akhirnya dimasukkan ke dalam surga. Hadist-hadist yang menunjukkan akan hal ini sangatlah banyak. Diantaranya Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
أَمَّا أَهْلُ النَّارِ الَّذِيْنَ هُمْ أَهْلُهَا، فَإِنَّهُمْ لاَ يَمُوْتُوْنَ فِيْهَا وَلاَ يَحْيَوْنَ. وَلَكِنْ نَاسٌ أَصَابَتْهُمُ النَّارُ بِذُنُوْبِهِمْ – أَوْ قَالَ : بِخَطَايَاهُمْ- فَأَمَاتَهُمْ إِمَاتَةً، حَتَّى إِذَا كَانُوْا فَحْمًا، أُذِنَ بِالشَّفَاعَةِ. فَجِيْءَ بِهِمْ ضَبَائِرَ- ضَبَائِرَ، فَبُثُّوْا عَلَى أَنْهَارِ الْجَنَّةِ ، ثُمَّ قِيْلَ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ أَفِيْضُوْا عَلَيْهِمْ. فَيَنْبُتُوْنَ نَبَاتَ الْحِبَّةِ تَكُوْنُ فِى حَمِيْلِ السَّيْلِ”.
“Adapun ahli Neraka yang menjadi penghuni kekalnya, maka mereka tidak mati di dalamnya dan tidak hidup. Akan tetapi orang-orang yang ditimpa oleh siksa Neraka karena dosa-dosanya –atau Rasul bersabda, karena kesalahan-kesalahannya- maka Allah akan mematikan mereka dengan suatu kematian. Sehingga apabila mereka telah menjadi arang, Nabi diizinkan untuk memberikan syafa’at (kepada mereka). Lalu mereka di datangkan berkelompok-kelompok secara terpisah-pisah, lalu dimasukkan ke sungai-sungai di surga. Selanjutnya dikatakan (oleh Allah): “Wahai penghuni surga, kucurkanlah air kehidupan kepada mereka”. Maka tumbuhlah mereka laksana tumbuhnya benih-benih tetumbuhan di larutan lumpur yang dihempaskan arus air.” (HR Muslim no. 306)
Hadits ini menceritakan keadaan orang muslim yang terjerumus dalam berbagai macam kemaksiatan namun tidak sampai derajat kufur. Mereka akan disiksa di neraka jahannam sesuai dengan dosa-dosa yang mereka lakukan kemudian dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam surga, selama dia masih bertauhid. Hadist-hadist lain yang menunjukkan akan hal ini sangat banyak, dan ini merupakan aqidah ahlus sunnah wal jamaah. Berbeda dengan aqidah khawarij, yang meyakini bahwa apabila seseorang sekalinya masuk neraka maka dia tidak akan keluar. Sehingga dengan keyakinan ini, mereka akan menyamakan nasib seorang pezina yang masih muslim dengan seorang yang kafir kepada Allah yaitu sama-sama tidak akan keluar dari neraka jahannam. Dan ini adalah pendapat yang bathil.