5. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
salaamun hiya hattaa mathla’i alfajri
“Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar”
Tafsir Surat Al-Qadar Ayat-5
Sebagian sahabat berkata bahwasanya pada malam itu malaikat turun dengan jumlah yang sangat banyak. Mereka memberi salam kepada kaum muslimin yang sedang beribadah, meskipun manusia tidak mendengarnya. Dan salamnya para malaikat adalah doa kepada Allah agar memberi keselamatan kepada orang-orang yang sedang beribadah pada malam itu. Keselamatan tersebut semenjak terbenam matahari hingga terbit fajar.
Hendaknya setiap muslim benar-benar memanfaatkan malam-malam tersebut untuk mencari malam lailatul qadar. Nabi bersabda tentang keutamaan orang yang beribadah pada malam lailatul qadar:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari no. 1901)
Pada malam itu pula dianjurkan untuk membaca sebuah doa. Dalam sebuah hadits, dari ‘Aisyah, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Nabi bersabda:
قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
“Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850)
Maka hendaknya setiap muslim menghidupkan malam-malam tersebut. Mengisinya dengan berbagai macam ibadah mulai dari shalat, membaca Al-Quran, berdzikir, beristighfar, semua itu dilaksanakan dengan penuh keimanan dan keyakinan terhadap janji Allah. Dan lebih baik lagi jika seseorang beri’tikaf di 10 hari terakhir sehingga berada dalam kondisi sempurna tatkala malam lailatul qodar.