11. نَارٌ حَامِيَةٌ
Latin : naarun haamiyatun
Arti : “(Yaitu) api yang sangat panas”
Tafsir Quran Surat Al-Qari’ah Ayat-11
Api di neraka akan dipanaskan terus menerus oleh Allah sehingga semakin sangat panas. Nabi menyebutkan tentang perbandingan api neraka dengan api dunia, beliau bersabda:
نَارُكُمْ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ
“Api yang biasa kalian nyalakan merupakan sebagian dari tujuh puluh bagian panasnya neraka jahanam.” (HR Bukhari no. 3265)
Yaitu 70 kali lipat dari panasnya api dunia. Padahal sungguh api di dunia ini tidak ada seorang pun yang bisa bertahan dari panasnya, lalu bagaimana dengan api yang dilipat gandakan sebanyak 70 kali lipat. Sebagian ulama mengatakan bahwa 70 kali lipat itu adalah 70 kali lipat secara hakiki, namun sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa 70 adalah simbol untuk menunjukkan berlipat-lipatnya api tersebut tanpa dibatasi berapa kali, karena orang Arab dahulu sering menggunakan angka 70 untuk menunjukkan sesuatu yang banyak sekali.
Ada banyak ayat-ayat yang menunjukkan akan panasnya api neraka. Seperti firman Allah:
نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ (7)
“(6) (Yaitu) api (adzab) Allah yang dinyalakan; (7) yang (membakar) sampai ke hati.” (QS Al-Humazah : 6-7)
Karena terlalu panas api yang membakarnya maka terbakarlah organ-organ yang ada di dalam tubuhnya. Tetapi itu semua tidak membuat dia mati, namun tidak pula hidup. Allah berfirman:
ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
“Selanjutnya dia disana tidak mati dan tidak (pula) hidup.” (QS Al-A’laa : 13)
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُم بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan adzab. Sungguh Allah Maha Perkasa Maha Bijaksana.” (QS An-Nisa : 56)
Panas yang mereka rasakan membuat mereka tidak kuat untuk menanggungnya, lantas mereka memohon agar siksaan yang mereka rasakan bisa dihentikan walaupun hanya sehari. Akan tetapi, permohonan mereka hanya sekedar harapan belaka. Allah tidak menguranginya bahkan semakin menambahnya. Allah berfirman:
وَقَالَ الَّذِينَ فِي النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِّنَ الْعَذَابِ
“Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: ‘Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari’.” (QS Ghafir : 49)
فَذُوقُوا فَلَن نَّزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا
“Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.” (QS An-Naba’ : 30)
Intinya hari kiamat adalah hari yang sangat dasyhat dan pada hari itu akan ada hari dimana amalan-amalan shalih itu akan ditimbang. Hendaknya setiap muslim yakin bahwa setiap kebaikan yang dia lakukan walaupun sedikit tetap akan diletakan oleh Allah dalam daun timbangan, begitupun dengan keburukan bagaimanapun sedikitnya. Oleh karena itu, hendaknya setiap hamba tidak pernah meremehkan kebaikan apapun, karena bisa jadi itu adalah pemberat timbangan amalannya di hari kiamat kelak.