Asmaul Husna
(Al-Bari’)
Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA.
Allah ﷻ menyebutkan nama Al-Bari’ dalam dua ayat,
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Hasyr: 24)
Juga pada firman Allah ﷻ tentang perkataan Nabi Musa ‘alaihissalam kepada kaumnya ketika mereka menyembah sapi,
فَتُوبُوا إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ
“maka bertobatlah kepada Tuhan yang menjadikan kalian dan bunuhlah diri kalian.” (QS. Al-Baqarah: 54)
Adapun nama Allah ﷻ dengan lafal Al-Mushawwir datang hanya dalam satu ayat,
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى
“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaul Husna.”
Namun datang berupa bentuk fi’il dalam beberapa ayat di antaranya:
هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ
“Dialah yang membentuk kalian dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya.” (QS. Ali Imran: 6)
Dalam ayat yang lain Allah ﷻ berfirman,
وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian lalu Kami bentuk tubuh kalian…” (QS. Al-A’raf: 11)
Dalam ayat yang lain Allah ﷻ berfirman,
وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
“Dia membentuk rupa kalian dan membaguskan rupa kalian, dan hanya kepada Allah-lah kalian kembali.” (QS. At-Taghabun: 3)
Dalam ayat yang lain Allah ﷻ berfirman,
فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ
“dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (QS. Al-Infithar: 8)
Perbedaan Al-Bari’ dan Al-Khaliq
Apa perbedaan dari Al-Bari’ dan Al-Khaliq? Dalam ayat surah al-hasyr Allah ﷻ menggandengkan antara Al-Bari’ dan Al-Khaliq,
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى
“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna.”
Keduanya sama-sama bermakna Sang Pencipta, lalu apa bedanya?
Al-Khaliq jika disebutkan secara sendiri maka maknanya bisa mencakup salah satu dari 3 makna:
- Al-Mujid([1]) yaitu yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada.
- Al-Muhawwil([2]) yaitu yang mengubah sesuatu kepada sesuatu yang lain. Seperti perkataan Nabi Isa ‘alaihissalam,
أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ
“aku membentuk untuk kalian dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah.” (QS. Ali Imran: 49)
- Al-Muqaddir yaitu Sang Perencana([3]). Allah ﷻ berfirman,
فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Maka Maha sucilah Allah, sebaik-baik Perencana.” (QS. Al-Mukminun: 14)
Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah syair,
ولأنْتَ تَفْري مَا خَلْقتَ وَبَعْضُ … القَوْمِ يَخْلُقُ ثمَّ لَا يَفْرِي
“sungguh engkau telah menjalankan apa yang engkau merencanakan sementara sebagian orang merencanakan namun kemudian tidak menjalankannya.” ([4])
Al-Khaliq jika disebutkan bergandengan dengan Al-Bari’ terdapat 3 pendapat ulama:
- Al-Khaliq adalah Al-Muqaddir (yaitu Sang Perencana), adapun Al-Bari artinya Al-Mujiid (yaitu yang menciptakan)([5]). Kalau bisa dikatakan maka salah satu dari makna Al-Khaliq adalah Al-Bari akan tetapi Al-Bari lebih spesifik dari makna Al-Khaliq.
- Al-Khaliq artinya yang menciptakan secara umum, adapun Al-Bari artinya khusus yang menciptakan manusia.([6])
- Al-Khaliq artinya yang menciptakan segala sesuatu, adapun Al-Bari artinya khusus menciptakan yang bernyawa. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ali radhiyallahu ‘anhu,
والذي فَلَقَ الحَبَّةَ، وبَرَأَ النَّسَمَةَ
“demi Dzat yang telah membuka biji dan menciptakan ruh.” ([7])
Pendapat yang lebih kuat adalah pendapat yang pertama. Jika kita terapkan berdasarkan pendapat ini pada surah al-hasyr,
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى
“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaul Husna.”
Dikatakan oleh Ibnu Katsir semua ini disebutkan secara berurutan, Al-Khaliq artinya perencana, Al-Bari artinya yang mencipta, dan Al-Mushawwir artinya yang membentuk. Artinya Allah ﷻ merencanakan terlebih dahulu lalu Allah ﷻ berfirman, menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada, baru kemudian Allah ﷻ membentuknya([8]). Jika kita terapkan penciptaan tersebut berupa manusia maka sebelum Allah ﷻ menciptakan manusia Allah ﷻ takdirkan terlebih dahulu, kemudian Allah ﷻ menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada, baru akhirnya Allah ﷻ membentuknya dari air mani hingga menjadi manusia dengan bentuk yang Allah ﷻ kehendaki.
Footnote:
__________
([1]) Lihat: At-Tahriir Wa At-Tanwiir (1/372).
([2]) Lihat: Syarah Al-‘Aqidah Al-Wasithiyah (2/212).
([3]) Lihat: At-Tahriir Wa At-Tanwiir (3/250).
([4]) Al-Asaaliib Wa Al-Ithlaaqaat Al-‘Arabiyyah 27.
([5]) Lihat: Tafsir Al-Qurthubi 18/48.
([6]) Lihat: At-Tahriir Wa At-Tanwiir (28/125).