Hadits 21
Tawasul Dengan Nama Allah Ketika Berdoa
وَعَنْ بُرَيْدَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعَ اَلنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلاً يَقُولُ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اَللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ اَلْأَحَدُ اَلصَّمَدُ اَلَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ فَقَال:َ لَقَدْ سَأَلَ اَللَّهُ بِاسْمِهِ اَلَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ. أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ
“Buraidah Radhiallahu ‘anhu berkata: Nabi ﷺ pernah mendengar seseorang berdoa: (artinya = Ya Allah ﷻ aku memohon kepada-Mu dengan wasilah bahwa aku bersaksi bahwa Engkaulah Allah ﷻ yang tiada Tuhan selain Engkau yang Mahaesa tempat semua manusia meminta yang tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan dan tiada seorang pun yang menyamai-Nya). Lalu Rasulullah ﷺ bersabda: “Ia telah memohon kepada Allah ﷻ dengan nama-Nya yang bila diminta dengan nama itu akan memberi dan bila dipanggil akan menjawab.”([1])
Hadits ini menunjukkan dianjurkannya bertawassul ketika berdoa, sebagaimana yang dilakukan oleh laki-laki ini, dia bertawassul dengan beberapa bentuk, di antaranya:
Pertama, dia bertawassul dengan amal saleh, dia mengatakan,
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اَللَّهُ
“Ya Allah ﷻ aku memohon kepada-Mu dengan wasilah bahwa aku bersaksi bahwa Engkaulah Allah ﷻ”
Yaitu dia bertawassul dengan tauhid yang dia miliki.
Kedua, di dalam tawassulnya dia menyebutkan berbagai nama dan sifat Allah ﷻ. Dia mengatakan,
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ اَلْأَحَدُ اَلصَّمَدُ اَلَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Tiada Sesembahan yang berhak disembah selain Engkau yang Mahaesa tempat semua manusia meminta yang tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan dan tiada seorang pun yang menyamai-Nya.”
Sifat-sifat ini sudah pernah kita jelaskan dalam pembahasan yang lain tentang tentang syarat-syarat Tuhan sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Ikhlas. Allah ﷻ berfirman,
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah ﷻ, Yang Maha Esa. Allah ﷻ tempat meminta segala sesuatu. (Allah ﷻ) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”([2])
Syarat-syarat tersebut berjumlah empat, yaitu:
Pertama, Maha Esa dan tidak berbilang
Kedua, semua membutuhkan-Nya dan Dia tidak butuh kepada siapa pun.
Ketiga, Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan.
Keempat, tidak ada sesuatupun yang semisal denganNya.
Keempat syarat ini tidaklah terpenuhi kecuali pada Allah ﷻ semata. adapun agama-agama yang lain mereka menyembah tuhan-tuhan yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut.
Setelah Rasulullah mendengarkan laki-laki tersebut mengawali doanya dengan kalimat-kalimat ini, Rasulullah pun mengatakan bahwa doa laki-laki tersebut akan dikabulkan. Oleh karena itu, merupakan hal yang baik apabila kita berdoa, kita mengawali dengan kalimat-kalimat tawassul ini. Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya tentang bentuk-bentuk tawassul yang disyariatkan, di antaranya dengan amalan saleh dan dengan nama-nama serta sifat-sifat Allah ﷻ.
Footnote:
__________
([1]) HR. Abu Daud no. 1493, Tirmidzi no. 3475, Nasa’i no. 7666, dan Ibnu Majah no. 3857. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.