Hadits 16
Keutamaan Shalawat Kepada Nabi
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ أَوْلَى اَلنَّاسِ بِي يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً. أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ
Dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.”([1])
Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan bershalawat kepada Nabi. Shalawat kepada Nabi adalah salah satu zikir mutlak yang boleh diucapkan kapan saja. Walaupun terdapat waktu-waktu atau kondisi yang ditekankan membaca shalawat, seperti pada hari jumat atau ketika mengucapkan dan mendengar nama Nabi. Namun secara umum boleh dibaca kapan saja, menimbang keutamaannya yang besar. Nabi ﷺ juga bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” ([2])
Maksud Allah memberikan shalawat sebanyak sepuluh kali kepada orang yang bershalawat kepada Nabi adalah memberikannya rahmat dan taufik. Sebagian ulama mengatakan maksudnya adalah Allah akan memujinya di hadapan para malaikat([3]). Oleh karena itu, orang yang paling beruntung di akhirat kelak salah satunya adalah orang yang paling banyak bershalawat kepada Nabi.
Hendaknya masing-masing dari kita berusaha untuk senantiasa berzikir kapan pun dan di manapun kita berada, salah satunya dengan bershalawat. Di antara kalimat shalawat yang terbaik adalah shalawat Ibrahimiyyah.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
Dari sini akan diketahui bahwa orang yang paling sering bershalawat diantaranya adalah orang yang paling sering membaca hadits-hadits Nabi, di antaranya para ulama ahli hadits.
Footnote:
([1]) HR. Tirmizi, no. 484 Hadits sahih menurut Ibnu Hibban, no. 911