Hadits 12
Doa adalah Amalan Mulia
وَلَهُ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَفَعَهُ (لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اَللَّهِ مِنَ الدُّعَاءِ) وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ
Menurut riwayatnya dalam hadits marfu’ dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu: “Tidak ada sesuatu pun yang lebih mulia di hadapan Allah selain doa.” Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim. ([1])
Hadits ini menguatkan dua hadits sebelumnya bahwa doa itu adalah inti dari ibadah. Karena tidak ada ibadah yang lebih mulia di sisi Allah melebihi doa. Keutamaan doa ini dikarenakan di dalam doa terdapat ketundukan dan rasa butuh yang besar kepada Allah. Allah sangat menyukai ketika hamba-Nya menunjukkan kehinaannya di hadapan Allah, seperti ketika hamba tersebut bersujud. Oleh karena itu, syirik yang paling besar adalah syirik dalam doa. Allah berfirman,
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang menyembah selain Allah (sembahan) yang tidak dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari Kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?” ([2])
Di dalam sebuah hadits, Nabi ﷺ bersabda,
إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلٍ اللَّه يَغْضَبْ عَلَيْهِ
“Sesungguhnya mengenai sebuah urusan, barang siapa tidak meminta kepada Allah, maka Allah murka atasnya.” ([3])
Footnote:
____________