Hadits 5
Keutamaan Kalimat Tahlil
وَعَنْ أَبِي أَيُّوبَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ عَشْرَ مَرَّاتٍ كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ أَرْبَعَةَ أَنْفُسٍ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
“Dari Abu Ayyub al-Anshory Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa membaca (artinya = Tidak ada Tuhan Selain Allah ﷻ yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya segala kerajaan dan puji hanya milik-Nya dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sepuluh kali ia seperti orang yang memerdekakan empat belas orang dari anak Ismail.”([1])
Hadits ini salah satu dalil keutamaan berzikir yang sangat besar, khususnya kalimat tersebut. Memerdekakan budak adalah amalan yang sangat besar pahalanya, apalagi memerdekakan empat budak dan ke empat-empatnya dari arab keturunan Nabi Ismail yang merupakan nasab termulia.
Hanya saja keutamaan ini akan benar-benar didapatkan oleh orang yang berzikir dengan penuh penghayatan. Dia benar-benar merenungi makna kalimat per kalimat dalam zikir tersebut. Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah ﷻ semata, tiada satu pun yang bersekutu dengan-Nya. Seluruh pujian hanya untuk-Nya, seluruh ketetapan Allah ﷻ terpuji, seluruh nama dan sifat Allah ﷻ terpuji, tidak ada satu pun kekurangan. Seluruh kerajaan adalah milik-Nya, semua yang terjadi di alam semesta tidak ada yang keluar dari perintah Allah ﷻ, semua di bawah kehendak-Nya, Dialah yang kalau memutuskan pasti terjadi. Dia Maha kuasa untuk melakukan segala sesuatu, tak ada yang mampu melawan dan memprotes keputusan yang telah dia tetapkan.
Tidak seperti orang yang berzikir di lisannya tetapi hatinya kemana-mana, sambil membaca berita, sambil bermain ponsel. Atau lisannya berzikir tetapi dia masih datang ke dukun, dia masih meminta di kuburan. Sesungguhnya Allah ﷻ maha mengetahui isi hati hamba-Nya, siapa yang berzikir dengan benar-benar menghayatinya dan siapa yang hatinya lalai.
Footnote:
_____________