Tasbih
Makna Tasbih
Makna tasbih adalah mensucikan Allah dari segala kekurangan dan aib, serta segala persangkaan yang rusak tentang Allah. Dan secara Bahasa tasbih artinya menjauhkan([1]). Jadi tasbih secara istilah artinya menjauhkan hati dan pikiran dari persangkaan bahwa Allah memiliki kekurangan atau ada keburukan yang disandarkan kepada Allah. Diantaranya menjauhkan/mensucikan Allah dari segala kekurangan yang dituduhkan oleh kaum musyrikin dan ateis.
At-tasbih (mensucikan Allah) melazimkan at-taโdziim (pengagungan) terhadap Allah, dan pengagungan terhadap Allah melazimkan penetapan pujian-pujian kepada Allah([2])
Jadi makna ุณูุจูุญูุงูู ุงูููู ููุจูุญูู ูุฏููู ย adalah aku mensucikan Allah dari segala kekurangan sembari memujinya atas sifat-sifatNya yang tinggi dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Keutamaan Tasbih
Keutamaan Tasbih
- Tasbih merupakan bentuk sedekah yang sangat mudah, karena setiap muslim bisa mengucapkannya. ([3])
- Takbir, tasbih, dan tahmid lebih baik dari pembantu. ([4])
- Tasbih dan tahmid 100 kali bisa menghapus dosa seseorang. ([5])
- Sesuatu yang paling baik yang dibawa seseorang pada hari kiamat. ([6])
- Yang mengucapkan tasbih dan tahmid akan ditanamkan pohon kurma di surga. ([7])
- Tasbih adalah kalimat yang dicintai Ar-Rahman, paling mudah diucapkan namun berat di timbangan pada hari kiamat. ([8])
- Pohon di surga adalah tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. ([9])
Waktu bertasbih
Waktu-Waktu Dianjurkan Bertasbih
- Ketika dzikir pagi dan petang. ([10])
- Ketika selesai berwudhu. ([11])
- Ketika mendengar halilintar. ([12])
- Ketika akan tidur. ([13])
- Doa penutup majelis. ([14])
Bacaan Tasbih
Pertama:
ุณูุจูุญูุงูู ุงูููููู
โsubhanallah.โ
Kedua:
ุณูุจูุญูุงูู ุฑูุจูููู ุงููุนูุธููู
โSubhanaa robbiyal โazhimโ ([15])
Ketiga:
ุณูุจูููุญู ููุฏูููุณู ุฑูุจูู ุงููู ููุงูุฆูููุฉู ููุงูุฑูููุญ
โSubbuhun qudduus, robbul malaa-ikati war ruuhโ ([16])
Keempat:
ุณูุจูุญูุงูู ุฐูู ุงููุฌูุจูุฑููุชู ููุงููู ููููููุชู ููุงููููุจูุฑูููุงุกู ููุงููุนูุธูู ูุฉ
โsubhaana dzil jabaruut wal malakuut wal kibriyaaโ wa โazhomahโ ([17])
Kelima:
ุณูุจูุญูุงูู ุฑูุจูููู ุงูุฃูุนูููู
ย โsubhanaa robbiyal aโlaa ([18])
________________________________
Footnote:
([1]) Muโjam maqooyyis al-Lughoh 3/125
([2]) lihat Majmuuโ Al-Fataawa 16/125
([3]) Berdasarkan riwayat Abu Dzar:
ยซููุตูุจูุญู ุนูููู ููููู ุณูููุงู ูู ู ููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุตูุฏูููุฉูุ ููููููู ุชูุณูุจููุญูุฉู ุตูุฏูููุฉูุ ููููููู ุชูุญูู ููุฏูุฉู ุตูุฏูููุฉูุ ููููููู ุชููููููููุฉู ุตูุฏูููุฉูุ ููููููู ุชูููุจููุฑูุฉู ุตูุฏูููุฉูุ ููุฃูู ูุฑู ุจูุงููู ูุนูุฑูููู ุตูุฏูููุฉูุ ูููููููู ุนููู ุงููู ูููููุฑู ุตูุฏูููุฉูุ ููููุฌูุฒูุฆู ู ููู ุฐููููู ุฑูููุนูุชูุงูู ููุฑูููุนูููู ูุง ู ููู ุงูุถููุญููยป
“Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma’ruf nahyi mungkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan dua rakaat dhuha.” HR. Muslim no. 720
([4]) Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh โAli:
ุฃูููู ููุงุทูู ูุฉูุ ุงุดูุชูููุชู ู ูุง ุชูููููู ู ููู ุงูุฑููุญูู ููู ููุฏูููุงุ ููุฃูุชูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุณูุจูููุ ููุงููุทูููููุชูุ ููููู ู ุชูุฌูุฏููู ููููููููุชู ุนูุงุฆูุดูุฉูุ ููุฃูุฎูุจูุฑูุชูููุง ููููู ููุง ุฌูุงุกู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ุฃูุฎูุจูุฑูุชููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ุจูู ูุฌููุกู ููุงุทูู ูุฉู ุฅูููููููุงุ ููุฌูุงุกู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฅูููููููุงุ ููููุฏู ุฃูุฎูุฐูููุง ู ูุถูุงุฌูุนูููุงุ ููุฐูููุจูููุง ูููููู ู ููููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ยซุนูููู ู ูููุงููููู ูุงยป ููููุนูุฏู ุจูููููููุง ุญูุชููู ููุฌูุฏูุชู ุจูุฑูุฏู ููุฏูู ููู ุนูููู ุตูุฏูุฑููุ ุซูู ูู ููุงูู: ยซุฃูููุง ุฃูุนููููู ูููู ูุง ุฎูููุฑูุง ู ูู ููุง ุณูุฃูููุชูู ูุงุ ุฅูุฐูุง ุฃูุฎูุฐูุชูู ูุง ู ูุถูุงุฌูุนูููู ูุงุ ุฃููู ุชูููุจููุฑูุง ุงูููู ุฃูุฑูุจูุนูุง ููุซูููุงุซููููุ ููุชูุณูุจููุญูุงูู ุซูููุงุซูุง ููุซูููุงุซููููุ ููุชูุญูู ูุฏูุงูู ุซูููุงุซูุง ููุซูููุงุซููููุ ูููููู ุฎูููุฑู ููููู ูุง ู ููู ุฎูุงุฏูู ูยปุ
Bahwasanya Fatimah merasakan tapak tangannya mengeras karena menumbuk tepung. Dan seorang pelayan mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Fatimah pergi mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam namun tidak mendapatinya, lalu ia bertemu dengan โAisyah. Kemudian Fatimah berpesan kepada โAisyah agar disampaikan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tiba di rumah, โAisyah pun memberitahu beliau shallallahu alaihi wasallam tentang kedatangan Fatimah. Lalu Rasulullah pergi ke rumah kami ketika kami sedang berbaring hendak tidur. Kamipun segera bangun, tetapi beliau shallallahu alaihi wasallam mencegahnya dan bersabda : โTetaplah di tempat kamu! Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam duduk di antara kami sehingga aku merasakan dinginnya telapak kaki beliau yang menyentuh dada-ku. Setelah itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : โInginkah kalian berdua aku ajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kamu minta? Apabila kalian berbaring hendak tidur, bacalah takbir (Allahu Akbar) tiga puluh empat kali, tasbih (Subhanallah) tiga puluh tiga kali, dan tahmid (Alhamdulillah) tiga puluh tiga kali. Sesungguhnya yang demikian itu lebih baik bagi kamu daripada seorang pembantu.โ HR. Muslim no. 2727
([5]) Hal ini berdasarkan hadits Abu Huroiroh, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” ู ููู ููุงูู: ุณูุจูุญูุงูู ุงูููููู ููุจูุญูู ูุฏูููุ ููู ููููู ู ู ูุงุฆูุฉู ู ูุฑููุฉูุ ุญูุทููุชู ุฎูุทูุงููุงููุ ููุฅููู ููุงููุชู ู ูุซููู ุฒูุจูุฏู ุงูุจูุญูุฑู ”
Barang siapa membaca Subhaanallaah wa bihamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan.” QS. Bukhori no. 6405 dan Muslim no. 2691
([7]) Hal ini berdasarkan hadits riwayat Jabir,
” ู ููู ููุงูู: ุณูุจูุญูุงูู ุงูููููู ุงูุนูุธููู ู ููุจูุญูู ูุฏูููุ ุบูุฑูุณูุชู ูููู ููุฎูููุฉู ููู ุงูุฌููููุฉู ”
“Barang siapa yang mengucapkan; SUBHAANALLAAHIL ‘AZHIIM WA BIHAMDIHI (Maha Suci Allah yang Maha Agung, dan dengan memujiNya aku ada) maka ditanamkan untuknya pohon kurma di Surga.” HR. At-Tirmidzi no 3464, dan beliau mengatakan hadits ini hasan shohih. Dan Al-Albani juga mengatakan hadits ini shohih
([8]) Hal ini berdasarkan hadits Abu Huroiroh,
ููููู ูุชูุงูู ุญูุจููุจูุชูุงูู ุฅูููู ุงูุฑููุญูู ูููุ ุฎููููููุชูุงูู ุนูููู ุงููููุณูุงููุ ุซููููููุชูุงูู ููู ุงูู ููุฒูุงูู: ุณูุจูุญูุงูู ุงูููููู ููุจูุญูู ูุฏูููุ ุณูุจูุญูุงูู ุงูููููู ุงูุนูุธููู ู ”
“Ada dua kalimat yang disukai Ar Rahman, ringan di lisan dan berat di timbangan, yaitu SUBHANALLAH WABIHAMDIHI, SUBHAANALLAAHIL’AZHIIM (Maha Suci Allah dengan segala pujian bagi-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).” HR. Bukhori no. 7563
([9]) Hal ini berdasarkan hadits Abdullah bin Masโud, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ูููููุชู ุฅูุจูุฑูุงูููู ู ููููููุฉู ุฃูุณูุฑููู ุจูู ููููุงูู: ููุง ู ูุญูู ููุฏูุ ุฃูููุฑูุฆู ุฃูู ููุชููู ู ููููู ุงูุณููููุงู ู ููุฃูุฎูุจูุฑูููู ู ุฃูููู ุงูุฌููููุฉู ุทููููุจูุฉู ุงูุชููุฑูุจูุฉู ุนูุฐูุจูุฉู ุงูู ูุงุกูุ ููุฃููููููุง ูููุนูุงููุ ููุฃูููู ุบูุฑูุงุณูููุง ุณูุจูุญูุงูู ุงูููููู ููุงูุญูู ูุฏู ููููููู ููููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุงูููููู ููุงูููููู ุฃูููุจูุฑู ”
“Aku bertemu dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata; wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada Umatmu, dan beritahukan kepada mereka bahwa Surga debunya harum, airnya segar, dan Surga tersebut adalah datar, tanamannya adalah kalimat; SUBHAANALLAAHI WAL HAMDU LILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLAAHU WALLAAHU AKBAR (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar). HR. At-Tirmidzi no. 3462, dan beliau berkata hadits ini hasan ghorib. Al-Albani juga mengatakan hadits ini hasan.
([10]) Hal ini berdasarkan hadits Abu Huroiroh:
ู ููู ููุงูู: ุญูููู ููุตูุจูุญู ููุญูููู ููู ูุณูู: ุณูุจูุญูุงูู ุงูููู ููุจูุญูู ูุฏูููุ ู ูุงุฆูุฉู ู ูุฑููุฉูุ ููู ู ููุฃูุชู ุฃูุญูุฏู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉูุ ุจูุฃูููุถููู ู ูู ููุง ุฌูุงุกู ุจูููุ ุฅููููุง ุฃูุญูุฏู ููุงูู ู ูุซููู ู ูุง ููุงูู ุฃููู ุฒูุงุฏู ุนููููููู ”
“Barang siapa yang pada pagi dan sore hari mengucapkan; SUBHAANALLAAHI WA BIHAMDIHI (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya) seratus kali maka tidak ada orang yang datang pada Hari Kiamat yang membawa sesuatu yang lebih baik dari apa yang ia bawa kecuali orang yang mengucapkan seperti apa yang ia ucapkan atau lebih banyak lagi darinya.” HR. Muslim no. 2692
([11]) Yaitu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan untuk berdoa ketika selesai wudhu dengan doa
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏูููุ ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุฅูููููฐูู ุฅููุงูู ุฃูููุชูุ ุฃูุณูุชูุบูููุฑูููุ ููุฃูุชูููุจู ุฅููููููู
Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.
โMaha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.โ HR. An-Nasai dalam kitabnya โAmalul Yaumi wal Lailah no. 81. Ibnul Mulaqqin mengatakan hadits ini shohih dengan syarat Bukhori dan Muslim. (Lihat: Al-Badrul Munir 2/289)
([12]) Yaitu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan untuk berdoa ketika selesai wudhu dengan doa:
ุณูุจูุญูุงูู ุงูููุฐููู ููุณูุจููุญู ุงูุฑููุนูุฏู ุจูุญูู ูุฏูููุ ููุงููู ููุงูุฆูููุฉู ู ููู ุฎูููููุชููู
Subhaanalladzii yusabbihur-ro’du bihamdihi, wal malaaikatu min khiifatih. HR. Malik dalam kitab Muwatthoโnya riwayat Al-Aโzhomy no. 3641
([14]) Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Al-Aslami:
ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ููููููู: ุจูุฃูุฎูุฑูุฉู ุฅูุฐูุง ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ูููููู ู ู ููู ุงููู ูุฌูููุณู: ยซุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏูููุ ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุฃูููุชูุ ุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููุฃูุชููุจู ุฅูููููููยป ููููุงูู ุฑูุฌููู: ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ุฅูููููู ููุชูููููู ููููููุง ู ูุง ููููุชู ุชูููููููู ูููู ูุง ู ูุถููุ ููููุงูู: ยซูููููุงุฑูุฉู ููู ูุง ููููููู ููู ุงููู ูุฌูููุณูยป
โbahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika berdoa di akhir ketika beliau hendak berdiri dari majelis: โsubhanakallahumma wa bihamdika asyhadu an la ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik (Maha Suci Engkau Wahai Allah dan dengan memujiMu, Aku bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Engkau), lalu ada seseorang yang bertanya, โWahai Rasulullah, sungguh engkau telah mengucapkan apa yang sebelumnya belum pernah engkau katakan. Kemudian beliau bersabda, โ(Doa itu adalah) pelebur (dosa) terhadap apa yang ada di dalam majelis.โ HR. Abu Dawud no. 4859. Dan dikatakan oleh Al-Albani hadits ini hasan shohih
([17]) HR. Ahmad dalam musnadnya no 23980. Dan dikatakan oleh Syuโaib Al-Arnauth sanad hadits ini kuat
([18]) Abu Daud 1/230 no. 871. Dan dishohihkan oleh Al-Albani