Jika lupa dalam sholat janazah, baik lupa baca al-fatihah maupun lupa bershalawat misalnya apakah sujud sahwi?
Jawab :
Ada dua kesepakatan para ulama dalam hal ini.
Pertama : Para ulama sepakat tidak ada sujud apapun dalam sholat janazah([1]).
Kedua : Para ulama sepakat bahwa makmum yang lupa tidak perlu sujud sahwi([2]). Kesepakatan ini berlaku pada sholat-sholat yang ada sujudnya, maka bagaimana lagi dengan sholat janazah yang memang asalnya tidak ada sujudnya.
Kesimpulannya : Jika makmum lupa dalam sholat janazah, baik lupa baca al-fatihah, atau lupa bersholawat, atau lupa berdoa atau lupa takbir, maka ia tidak perlu sujud sahwi.
Namun jika ia lupa satu takbir lalu ingat setelah itu maka hendaknya ia menambah takbirnya, karena para ulama memandang sholat janazah harus 4 takbir, jika kurang dari 4 takbir dengan sengaja maka tidak sah sholat.
Ibnu Qudamah berkata :
فَإِنْ نَقَصَ مِنْهَا تَكْبِيرَةً عَامِدًا بَطَلَتْ، كَمَا لَوْ تَرَكَ رَكْعَةً عَمْدًا، وَإِنْ تَرَكَهَا سَهْوًا احْتَمَلَ أَنْ يُعِيدَهَا، كَمَا فَعَلَ أَنَسٌ وَيَحْتَمِلُ أَنْ يُكَبِّرَهَا، مَا لَمْ يَطُلْ الْفَصْلُ، كَمَا لَوْ نَسِيَ رَكْعَةً، وَلَا يُشْرَعُ لَهَا سُجُودُ سَهْوٍ فِي الْمَوْضِعَيْنِ
“Jika kurang satu takbir karena sengaja maka batal sholat janazahnya, sebagaimana jika ia sengaja meninggalkan satu rakaát. Dan jika ia meninggalkan satu takbir karena lupa maka memungkinkan ia mengulangi sebagaimana dilakukan oleh Anas bin Malik, dan memungkinkan ia bertakbir lagi selama jeda nya tidak lama, sebagaimana jika ia lupa satu rakaát (maka ia boleh menambah satu rakaát lagi meski setelah salam selama tidak panjang jeda nya-pen). Dan pada kedua kondisi tidak disyariátkan sujud sahwi” (al-Mughni 2/385)
FOOTNOTE:
=======
([1]) Ini adalah kesepekatan seluruh ulama madzhab, baik madzhab Hanafi (lihat Badaai’ As-Shonaai’, al-Kaasaani 1/152), Maliki (lihat Mawaahibul Jaliil, Al-Hatthoob 2/215), Syafií (lihat al-Majmuu’ 4/73), Hanbali (lihat al-Mughni 2/362), lihat juga Bidaaytul Mujtahid, Ibnu Rusyd 1/47
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنْ لَيْسَ عَلَى مَنْ سَهَا خَلْفَ الإِمَامِ سُجُوْدُ، وَانْفَرَدَ مَكْحُوْلٌ وَقَالَ: عَلَيْهِ
“Para ulama sepakat bahwasanya makmum yang sholat di belakang imam jika lupa maka tidak wajib sujud sahwi. Hanya Makhuul yang bersendirian berpendapat bahwa wajib bagi makmum sujud sahwi” (al-Ijmaa’ hal 40 no 50)