76. وَيَزِيدُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ٱهْتَدَوْا۟ هُدًى ۗ وَٱلْبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَّرَدًّا
wa yazīdullāhullażīnahtadau hudā, wal-bāqiyātuṣ-ṣāliḥātu khairun ‘inda rabbika ṡawābaw wa khairum maraddā
76. Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.
Tafsir:
Ayat ini menjadi dalil bahwasanya jika seseorang melakukan ibadah dan amal saleh dengan ikhlas, maka Allah ﷻ akan mengarahkannya kepada amal saleh yang lebih baik([1]). Dalam ayat lainnya Allah ﷻ berfirman,
﴿وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ﴾
“Dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya.” (QS. At-Taghabun: 11)
Berdasarkan inilah dikatakan bahwa,
الْحَسَنَةُ تَدُلُّ عَلَى أُخْتِهَا
“Kebaikan akan menggiring pelakunya kepada saudari-saudarinya (kebaikan-kebaikan lainnya).”([2])
Kemaksiatan pun demikian, seperti apa yang difirmankan oleh Allah ﷻ,
﴿فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ﴾
“Maka ketika mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka.” (QS. As-Saff: 3)
Ayat ini juga merupakan dalil bahwa jika seseorang beramal saleh, maka Allah akan menambahkan hidayah baginya([3]). Oleh karenanya, jika seseorang ingin ditambahkan ilmu dan amalannya, maka hendaklah setiap kali dia mendapatkan suatu ilmu, ia berusaha untuk langsung mengamalkan ilmu tersebut. Setiap kali dia belajar, lalu berusaha mengamalkan apa yang telah dipelajarinya, maka Allah akan menambahkan hidayah baginya, baik berupa ilmu atau amalan kebaikan yang lain.
Yang dimaksud dengan al-baaqiyaat ash-shaalihaat adalah amalan saleh. Ia disebut demikian karena pahalanya tidak akan sirna (baaqiyah) di Akhirat. Berbeda dengan harta benda duniawi yang akan sirna di Akhirat kelak. Maka dari itu, jangan sampai seorang muslim meniru kaum kafir yang selalu sibuk dan berbangga dengan hal-hal duniawi yang fana. Seorang muslim seharusnya menaruh fokus utamanya pada kualitas dan kuantitas amal salehnya, yang manfaat dan kegunaannya akan kekal di Akhirat kelak.
________
Footnote:
([1]) Lihat: Tafsir Al-Qurthubi 11/145