111. وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى ٱلْحَوَارِيِّۦنَ أَنْ ءَامِنُوا۟ بِى وَبِرَسُولِى قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَٱشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ
wa iż auḥaitu ilal-ḥawāriyyīna an āminụ bī wa birasụlī, qālū āmannā wasy-had bi`annanā muslimụn
111. Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku”. Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)”.
Tafsir :
Al-Hawariyyun adalah para penolong Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, sebagaimana perkataan Nabi ‘Isa yang disebutkan dalam Quran,
﴿ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ ﴾
“’Isa berkata: ‘Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?’ Hawariyyun (para sahabat setia) menjawab: ‘Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.’” (QS Ali Imran: 52).
Dikatakan bahwa Hawariyyun adalah juga orang-orang spesial yang dekat dengan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.([1]) Bahkan setiap nabi memiliki Hawariyyun. Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوَارِيًّا وَحَوَارِيَّ الزُّبَيْرُ
“Setiap nabi memiliki penolong (hawari), dan penolongku adalah Al-Zubair.” ([2])
Apa yang dimaksud dengan Allahﷻ memberi wahyu kepada Hawariyyun? Bukankah yang diberi wahyu hanyalah para nabi?
Para ulama menjelaskan bahwa أَوْحَيْتُ dalam bahasa Arab bisa bermakna أَمَرْتُ yang artinya “Aku perintahkan”. Atau, bisa juga makna أَوْحَيْتُ adalah “memberi wahyu melalui Nabi ‘Isa ‘alaihissalam”. Atau, bisa juga أَوْحَيْتُ bermakna “memberi ilham” sebagaimana firman Allah ﷻ,([3])
﴿ وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ ﴾
“Dan Tuhanmu memberi wahyu (mengilhamkan) kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.’” (QS Al-Nahl: 68)
Juga seperti firman-Nya,
﴿ وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ ﴾
“Dan kami mewahyukan kepada ibunda Musa untuk menyusuinya.” (QS Al-Qashash: 7)
Atau bisa juga kemungkinan wahyu (ilham) ini diutus melalui malaikat Jibril, sebagaimana Allah ﷻ mengutus malaikat Jibril kepada Maryam. Selain Maryam, juga terdapat beberapa orang-orang saleh yang didatangi oleh malaikat Jibril untuk menyampaikan pesan Allah ﷻ. Tidak otomatis orang yang didatangi oleh malaikat Jibril itu adalah seorang nabi. Selain itu kata wahyu dalam ayat ini juga memiliki kemungkinan makna yang lebih dari satu. Intinya, Hawariyyun diperintahkan untuk beriman kepada Allahﷻ dan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.
_______________
Footnote :