102. قَدْ سَأَلَهَا قَوْمٌ مِّن قَبْلِكُمْ ثُمَّ أَصْبَحُوا۟ بِهَا كَٰفِرِينَ
qad sa`alahā qaumum ming qablikum ṡumma aṣbaḥụ bihā kāfirīn
102. Sesungguhnya telah ada segolongsn manusia sebelum kamu menanyakan hal-hal yang serupa itu (kepada Nabi mereka), kemudian mereka tidak percaya kepadanya.
Tafsir :
Terdapat penafsiran bahwa segolongan manusia yang dimaksud pada ayat ini adalah umat-umat terdahulu yang meminta kepada para nabi mereka untuk menunjukkan mukjizatnya. Misalnya Nabi Shalih, kaumnya memintanya agar mendatangkan unta betina yang dalam kondisi hamil tua, dan unta tersebut keluar dari batu. Namun, saat mukjizat tersebut diwujudkan mereka tetap saja kufur. Begitu pula kisah Bani Israil yang diperintahkan untuk menyembelih sapi yang sebagiannya akan dipukulkan ke jasad korban pembunuhan, agar dengan izin Allah ia hidup kembali untuk mengungkap pelakku yang membunuhnya. Namun, mereka tidak langsung melaksanakan perintah tersebut melainkan terus-menerus bertanya kepada Nabi Musa perihal ciri-ciri sapi tersebut, hingga akhirnya mereka kesulitan untuk mendapatkan sapi tersebut. Padahal jika mereka langsung melaksanakan perintah tersebut tanpa banyak bertanya, niscaya perintah tersebut tidak akan memberatkan mereka. Setelah itu ternyata pertanyaan-pertanyaan yang tidak bermanfaat yang diajukan oleh bani Israil tersebut menjadikan menjadikan hati mereka keras bagaikan batu([1]).
_______________
Footnote :