50. أَفَحُكْمَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
a fa ḥukmal-jāhiliyyati yabgụn, wa man aḥsanu minallāhi ḥukmal liqaumiy yụqinụn
50. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
Tafsir :
Para ulama mengatakan bahwa semua hukum selain hukum Allah ﷻ adalah hukum Jahiliah.([1]) Mengapa dinamakan dengan hukum Jahiliah sementara orang Yahudi bukanlah dari kalangan kaum musyrikin? Sebab, hukum selain hukum Allah ﷻ itu sejatinya dibangun di atas kejahilan. Jika telah jelas ada hukum Allah ﷻ maka kita tidak diperkenankan untuk berpaling kepada selainnya. Allah ﷻ berfirman,
فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلَالُ
“Tidak ada setelah kebenaran kecuali kebatilan.” (QS. Yunus: 32)
Jika telah jelas hukum dari Allah ﷻ lalu kita mencari hukum selainnya, maka hukum tersebut adalah hukum Jahiliah.
Firman Allah ﷻ,
وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”
Tentu benar bahwa hukum Allah ﷻ adalah yang terbaik. Berbeda dengan hukum manusia yang senantiasa diperdebatkan dan diganti. Oleh karena itu, untuk permasalahan yang tidak ada nasnya dari Quran, maka seseorang berijtihad semampunya agar hasil keputusannya sesuai atau sedekat mungkin dengan hukum Allah ﷻ. Adapun jika telah ada nasnya tentang hukum tertentu, maka tidak boleh kita langgar dan berpaling ke selainnya.
Saat ini kita dapati negara yang berusaha agar hukumnya lebih dekat dengan hukum Allah ﷻ adalah Arab Saudi. Ini adalah perkara yang seharusnya sangat diapresiasi. Tentunya meskipun masih terdapat berbagai kekurangan di dalamnya. Adapun negara-negara kaum muslim lainnya maka kebanyakannya justru menjauh dari hukum Islam dan malah memilih hukum Jahiliah, sangat disayangkan.
Kita berdoa semoga Allah ﷻ memberi hidayah kepada para pemimpin negara-negara kaum muslim untuk kembali kepada hukum Allah ﷻ, hukum yang terindah, dan hukum yang terbaik.
Sebagian orang mencibir, menghina, dan tidak percaya dengan hukum Allah ﷻ. Ironisnya, yang seperti itu juga muncul dari kalangan yang mengaku muslim. Allah ﷻ yang menciptakan kita tentu lebih tahu tentang kemaslahatan kita. Seringkali seseorang berpaling dari hukum Allah ﷻ hanya karena cinta dunia, jabatan dan semisalnya. Allahul-musta’an.
وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”
__________________
Footnote :