15. يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ قَدْ جَآءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِّمَّا كُنتُمْ تُخْفُونَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَيَعْفُوا۟ عَن كَثِيرٍ ۚ قَدْ جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٌ وَكِتَٰبٌ مُّبِينٌ
yā ahlal-kitābi qad jā`akum rasụlunā yubayyinu lakum kaṡīram mimmā kuntum tukhfụna minal-kitābi wa ya’fụ ‘ang kaṡīr, qad jā`akum minallāhi nụruw wa kitābum mubīn
15. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.
Tafsir :
Dalam ayat ini Allah ﷻ mengingatkan tentang nikmat yang Allah ﷻ berikan kepada Ahli Kitab, yaitu nikmat adanya Rasulullah ﷺ. Kita tahu bahwa Rasulullah ﷺ adalah النَّبِيُّ الأُمِّيُّ yaitu ‘tidak bisa membaca dan menulis’. Allah ﷻ berfirman,
﴿ وَمَا كُنْتَ تَتْلُو مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ إِذًا لَارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ﴾
“Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Quran) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).” (QS Al-Ankabut: 48)
Ayat ini menjelaskan jika Rasulullah ﷺ bisa membaca dan menulis niscaya orang-orang akan ragu dengan kenabian Rasulullah ﷺ, juga akan menuduh beliau membuat Quran karena mengadopsi dari kitab-kitab terdahulu yang dia baca. Sedangkan yang lebih menakjubkan, Rasulullah ﷺ tidak hanya menceritakan kisah-kisah yang ada pada Taurat, melainkan beliau juga menjelaskan perkara-perkara yang mereka sembunyikan. Semua ini membuat orang-orang Yahudi sebenarnya tahu persis tentang kenabian Rasulullah ﷺ. Oleh karena itu Allah ﷻ menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ menjelaskan perkara-perkara yang mereka sembunyikan,
﴿ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِمَّا كُنْتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ ﴾
“Sesungguhnya telah datang kepada kalian Rasul Kami, menjelaskan kepada kalian banyak dari isi Al–Kitab yang kamu sembunyikan,”
Para ulama memberikan beberapa contoh yang mereka sembunyikan, seperti hukum rajam,([1]) kenabian Rasulullah ﷺ,([2]) dan kisah ashab al-sabt ‘para pelanggar hari Sabtu yang Allah ﷻ ubah menjadi monyet’.([3])
Adapun kisah ashab as-sabt maka mereka sembunyikan karena malu. Ashab as-sabt adalah nenek moyang mereka yang melanggar perintah Allah ﷻ untuk tidak mengambil ikan pada hari Sabtu. Namun kemudian mereka membuat rekayasa untuk menyikapi perintah itu. Mereka memasang perangkap ikan di hari Jumat dan kemudian mengambilnya pada hari Ahad. Mereka mengira rekayasa semacam itu akan bermanfaat dalam melanggar perintah Allah ﷻ. Atas pelanggaran tersebut, Allah ﷻ mengubah mereka menjadi kera-kera dan babi-babi, Allah ﷻ berfirman,
﴿ وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ ﴾
“Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: ‘Jadilah kamu kera yang hina.’” (QS Al-Baqarah: 65)
Mereka menyembunyikan hal ini, namun Rasulullah ﷺ membukanya. Sekiranya Nabi ﷺ membaca, maka kisah tersebut tidak akan didapati karena telah disembunyikan dan tidak ditulis oleh mereka. Termasuk tanda kenabian adalah Rasulullah ﷺ yang tidak bisa membaca dan menulis namun mengetahui hal tersebut.
Intinya, dalam ayat ini Allah ﷻ menjelaskan bahwa telah datang rasul Kami dengan banyak bukti, di antaranya menjelaskan banyak hal yang disembunyikan oleh Ahli Kitab. Namun, Rasulullah ﷺ tidak menjelaskan semua yang mereka sembunyikan dan banyak yang dibiarkan oleh Rasulullah ﷺ.
Para ulama menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ hanya membuka sedikit perkara yang berkaitan dengan kenabian.([4]) Itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa beliau adalah seorang nabi, sehingga beliau tidak perlu membongkar seluruh keburukan mereka.
Juga kita dapati kisah Nabi Yusuf dan Nabi Musa ‘alaihimassalam ada beberapa poin yang lebih lengkap dan tidak disebutkan di dalam Taurat yang ada sekarang.
Nikmat terbesar berikutnya yang Allah ﷻ berikan kepada Ahli Kitab adalah Quran. Mereka mengetahui hal tersebut namun mereka sengaja mengabaikannya, karena Rasulullah ﷺ bukan berasal dari Bani Israil. Padahal mereka tahu betul mengetahui ciri-ciri beliau.
__________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Al-Thabari, vol. X, hlm. 141.
([2]) Lihat: Tafsir Al-Baghawi, vol. II, hlm. 32.