42. وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَٰهُم بِٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ
wa laqad arsalnā ilā umamim ming qablika fa akhażnāhum bil-ba`sā`i waḍ-ḍarrā`i la’allahum yataḍarra’ụn
42. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.
Tafsir :
Terkait makna (الْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء), ada yang mengatakan bahwa (الْبَأْسَاء) adalah kehidupan yang sempit tanpa adanya kemudaratan seperti, rasa takut dan kekhawatiran, kelaparan, sedangkan (الضَّرَّاء) adalah kemudaratan seperti, kematian, penyakit, bencana alam dst. Pendapat yang lain mengatakan bahwa (الْبَأْسَاء) adalah musibah yang terkait dengan harta, sedangkan (الضَّرَّاء) adalah musibah yang berkaitan dengan tubuh.([1])
Intinya, Allah ﷻ timpakan kepada mereka musibah dan bencana agar mereka tunduk merendahkan diri kepadaNya.
______________
Footnote :
([1]) Lihat: At-Tahrir Wa At-Tanwir (7/227), Tafsir Ath-Thabari (350/3).