26. لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُ
lillāhi mā fis-samāwāti wal-arḍ, innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīd
26. Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Tafsir :
Dalam ayat ini terdapat peringatan bahwa Allah tidak butuh kepada ibadah yang kita lakukan. Karena semua kebaikan itu hakikatnya kembali kepada diri kita sendiri. Selain Maha kaya Allah ﷻ juga Maha terpuji. Allah ﷻ dari segi dzat-Nya, sifat-sifatnya dan perbuatan-Nya semuanya Maha terpuji.
Oleh karenanya kita disyariatkan ketika tertimpa musibah untuk mengatakan “Alhamdulillah ‘ala kulli haal yang artinya “Segala puji hanya milik Allah dalam segala kondisi”([1]). Hal ini karena pasti dibalik musibah ini ada hikmah yang Allah ﷻ berikan kepada kita.
_______________
Footnote :
([1]) HR. Al-hakim 1/499 dinilai sahih oleh beliau dan disahihkan juga oleh Al-Albani dalam Sahih Al-Jami’ 4/201 no. 4640