17. فَٱتَّخَذَتْ مِن دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَآ إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
fattakhażat min dụnihim ḥijābā, fa arsalnā ilaihā rụḥanā fa tamaṡṡala lahā basyaran sawiyyā
17. maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Tafsir:
Maryam membuat tabir pada ruangan tersebut, sehingga tidak seorang pun yang bisa masuk ke dalamnya, agar ia bisa fokus beribadah kepada Allah ﷻ. Bahkan disebutkan bahwa Maryam adalah hamba Allah ﷻ yang paling rajin beribadah di zamannya.
Yang dimaksud dengan “ruh Kami” adalah ruh yang Kami ciptakan, yaitu malaikat Jibril AS([1]). Jibril disebut dengan ruh karena ia menjadi perantara turunnya kitab-kitab suci kepada umat manusia, yang mana kandungan kitab-kitab tersebut adalah kehidupan bagi jiwa manusia.
Jibril AS pun mendatangi Maryam dengan menjelma menjadi seorang lelaki yang sempurna paras dan posturnya. Ia pun masuk menemui Maryam secara tiba-tiba, sementara Maryam sedang sendirian. Maryam pun kaget ketika melihat ada lelaki yang tampan tiba-tiba masuk ke dalam tempatnya, tanpa mengetahui sama sekali bahwasanya lelaki tersebut adalah jelmaan Malaikat Jibril AS.
Perhatikan bagaimana godaan ini menghampiri Maryam dalam keadaan ia berada jauh dari pandangan masyarakat, pada tempat yang tertutup, yang tak seorang manusia pun yang melihatnya ketika itu. Maryam didatangi oleh seorang lelaki yang sangat tampan nan sempurna dari segala sisi. Namun demikian, ternyata keimanan dan ketakwaan Maryam jauh melebihi ujian tersebut, dengan izin dan taufik dari Allah ﷻ. Maryam pun langsung berlindung kepada Allah ﷻ…
_______
Footnote: