111. ۞ وَعَنَتِ ٱلْوُجُوهُ لِلْحَىِّ ٱلْقَيُّومِ ۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
wa ‘anatil-wujụhu lil-ḥayyil-qayyụm, wa qad khāba man ḥamala ẓulmā
111. Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.
Tafsir:
Allah Mahahidup, yakni kehidupan-Nya tidak didahului oleh kematian dan ketiadaan, dan tidak akan pula berakhir dengan ketiadaan atau kefanaan. Berbeda dengan seluruh makhluk yang tadinya tiada, kemudian tercipta dan menjadi ada, dan kemudian pun hidup mereka akan berakhir dengan ketiadaan.
Allah Al-Qayyum, yakni bahwa Dia berdiri sendiri dengan kesempurnaan-Nya, tanpa membutuhkan apa pun atau siapa pun, dan segala kehidupan lainnya tidak akan tegak dan berjalan tanpaNya.([1])
Kemudian Allah ﷻ menegaskan bahwa balasan bagi mereka yang membawa dosa kezaliman pada hari tersebut, adalah kerugian murni. Setiap orang yang memikul dosa pada Hari Kiamat akan celaka, namun mereka yang membawa dosa kezaliman terhadap orang lain pasti akan lebih celaka. Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
إِيَّاكُمْ وَالظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Jauhilah kezhaliman, sesungguhnya kezhaliman adalah kegelapan pada hari Kiamat.”([2])
Nabi Muhammad ﷺ juga bersabda,
«فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا»
“Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian adalah haram nan terhormat, layaknya kehormatan hari kalian ini (hari Arafah), negeri kalian ini (Mekkah), dan dalam bulan kalian ini (bulan Dzulhijjah).” ([3])
Rasulullah ﷺ juga bersabda,
لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ، مِنَ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ
“Sesungguhnya hak-hak itu akan dikembalikan kepada para pemiliknya pada Hari Kiamat, bahkan kambing tak bertanduk pun akan diberikan kesempatan membalas kambing bertanduk yang menanduknya selama di dunia.” ([4])
Jika kita dizalimi, maka jangan khawatir, karena Allah ﷻ telah menjamin bahwa hak kita kelak akan dikembalikan pada Hari Kiamat. Yang menjadi perhatian kita adalah, apakah masih ada hak orang lain yang belum kita tunaikan? Jika iya, maka bersegeralah dalam menyelesaikannya, sebelum tiba hari di mana mulut ini tak lagi dapat berbicara, harta dan kedudukan tak lagi berguna, sehingga kita harus membayar semua itu dengan pahala kita, atau dengan dosa mereka yang dibebankan kepada kita. Wal-iyaadzu billaah.
______
Footnote:
([2]) HR. Ahmad no. 5832. Syu’aib Al-Arnauth mengatakan hadits ini shohih