103. يَتَخَٰفَتُونَ بَيْنَهُمْ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا عَشْرًا
yatakhāfatụna bainahum il labiṡtum illā ‘asyrā
103. mereka berbisik-bisik di antara mereka: “Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)”
Tafsir:
Kelak, orang-orang musyrik akan dikumpulkan sesama mereka, sebagaimana yang Allah ﷻ firmankan,
﴿احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ﴾
“(kepada malaikat diperintahkan): “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah,” (QS. As-Shaffat: 22)
Ketika itulah mereka saling berbisik, “Kalian tidaklah tinggal melainkan hanyalah sepuluh (hari).”
Apa yang dimaksud “tempat tinggal” ayat ini? Ada yang berpendapat bahwa maksudnya adalah masa tinggal di alam kubur/alam barzakh. Ada pula yang mengatakan maksudnya adalah masa di antara dua tiupan sangkakala. Ada pula yang mengatakan maksudnya adalah masa tinggal di dunia, dan ini adalah pendapat yang lebih kuat. Jadi seakan mereka keheranan, karena mereka merasa seakan baru tinggal di dunia selama sepuluh hari. Ketika mereka melihat kedahsyatan dan panjangnya penderitaan mereka di Hari Kiamat, kehidupan mereka di dunia hanyalah terasa bagaikan 10 hari, walau sejatinya mereka hidup selama puluhan, bahkan ratusan tahun di dunia.([1])
______
Footnote: